HUJAN 11 TAHUN LALU


 

Di hari yang sama 11 tahun lalu..........
Kamu masih ingat tidak?
Saat kita pertama kalinya saling memegang tangan,
Saat aku pertama kali mencium tanganmu di depan umum.
"Sah..sah..sah... Alhamdulilah" semua yang hadirpun turut berujar lega.

Di malam yang sama 11 tahun silam, kita saling bertatapan,
Di hari yang kita rindukan itu kita saling bercengkerama, padahal jelas kita tidak saling mengenal sebelumnya.
Bertemu saja baru 3 kali bertatap muka, itupun 2x engkau melihatku. 
Tanpa aku menyadarinya dan kau langsung memintaku menikah denganmu di percakapan lewat telpon yang ke tiga.


Pertemuan bagiku yang pertama kalinya dan bagimu adalah ketiga kalinya.
Nyaris 2 jam pada 9 November 2005 (bertepatan dengan H+6 lebaran) di ruang tamu rumah orangtuaku di kota Malang yang selalu kau rindukan.
19 Desember 2005 pun engkau menghadirkan keluargamu (tanpa kamu tentunya) datang meminta pada kedua orangtuaku.

Dan 29 Januari 2006 semua berjalan seperti yang kita inginkan dan diinginkan oleh semua keluarga besar. 
Hujan  sangat deras mengguyur malam itu, malam tahun baru imlek semua orang mengatakannya.
Hujan deras yang membuatku masih ingat pada senyummu.
Hujan deras yang menemani hari pertama di saat kita resmi menjadi pasangan suami istri yang halal di mata Tuhan dan negara.
Waduh, Pakai Nyangkut Lagi 😆
Ahh.. melihat hujan turun malam ini aku jadi ingat 11 tahun yang lalu sayang,
Saat kita sama-sama memakai baju penganten tradisional jawa. 
Baju yang kebetulan juga berwarna merah 😊 Baju ganti ketiga di hari itu, setelah warna hitam di pagi hari dan gold di siang hari.
Baju penganten milik perias yang banyak mote payetnya, sehingga membuat benang yang ada di bajuku, menyangkut di payet bajumu.

Malunya aku setengah mati saat itu padamu, hatiku berdegub kencang dan fotografer panggilan pun berhasil mengabadikannya secara candid
Aku masih ingat lho, senyum tulus mu ketika menyapa tamu-tamu yang hadir malam itu.
Cepat ya waktu berlalu, kini sudah 11 tahun kita bersama

Aku untukmu dan kamu untukku
Kita saling berpegangan dan menguatkan
Mengarungi semua badai dan terjangan yang datang melawan
Maafkanlah untuk kesalahan yang tercipta dariku
Didiklah aku, seperti engkau mendidik anak-anakmu dengan kasih sayang

Tidak banyak, yang bisa aku berikan untukmu selain DOA yang tulus pada Nya
Doa supaya kamu akan tetap selalu menjaga aku dan 2 lelaki kecil kita
Doa supaya kamu akan selalu sabar dan siap menerima segala kekuranganku
Doa supaya kamu akan selalu kuat memegang tanganku kemanapun angin berhembus

Doa supaya kamu selalu sehat untuk menjaga kami,
11 tahun kemaren, 11 tahun besok dan 11 tahun lagi, 11 tahun lagi, 11 tahun lagi dan lagi sampai Allah menghentikannya untuk kita.

Inilah caraku mencintaimu, biarkan caramu mencintaiku dengan apa adanya dirimu. 
Karena kamulah yang dipilih olehNya untuk menemaniku menghabiskan umur bersamamu.
Terimalah kekuranganku sebagai kebaikan untukmu.
Terimalah kejelekan pada diriku sebagai hadiah dari Nya untukmu.
Kita jalani hari bersama-sama ya sayang........kini dan nanti.
Menjalani hari yang penuh canda tawa dan biarkan luka menjadi pemandangan yang mengiringinya.

Semoga Allah senantiasa ada dan selalu menaungi hubungan ini.
Terimakasih ya Allah atas 11 tahunnya saat ini,
Terimakasih Kau selalu mendatangkan hujan di setiap tanggal 29 Januari.
Karena di balik guyuran itu, akan ada memori dan kenangan yang selalu aku ingat dalam sanubari
Karena aku pernah menjadi yang teristimewa bagi hatinya didalam guyuran hujan deras tanggal 29 Januari 2006

Akan selalu kangen dengan derasnya air hujan yang jatuh setiap 29 Januari 😘
Senantiasa maafkan dan sayangi aku, bimbing aku dengan segala kepribadianmu.
Tuntun aku menapaki hidup untuk terus kuat menemani 2 sosok kecil yang selalu membuatmu tertawa dalam soremu setiap pulang kantor.

Oia, terimakasih juga laptop ASUS nya yang menjadi penyemarak di hari jadi ke 11 ini, meskipun kita tidak pernah sekalipun merayakan tanggal yang sama di setiap tahunnya.
Terimakasih juga atas support luar biasanya untuk meneruskan hobi menulis diaryku sejak 23 tahun lalu.

Kamu memang bukan pria romantis seperti idamanku.
Tapi di balik ketidakromantisanmu, aku tahu dan paham bahwa beginilah caramu menyayangiku, istrimu yang suka bawel ini.

Terimakasih Allah, Kau mendatangkan hujan deras di 11 tahun lalu saat aku masih duduk di bangku kuliah semester V.
Terimakasih Allah, Kau mempertemukan kami di balik cerita hujan deras 11 tahun lalu, saat aku melihat gaya berjalanmu untuk pertama kalinya.
Terimakasih Allah, atas kebersamaanMu pada kami dalam 11 tahun pertama ini, meskipun prosesnya berjalan sangat cepat dan tanpa mengenal lagi kata pacaran untuk kita.

Dengan perasaan tulus menyayangimu,
Aku, wanita yang telah kau pilih dalam derasnya hujan 11 tahun lalu
Dalam suasana penuh haru, dan guyuran hujan deras yang saat ini menemaniku mengembalikan memory 11 tahun silam 

Di dalam kamar, sembari melihat 2 buah cinta kita terlelap dalam dunianya
Tangerang 00.04 WIB


Alhamdulilah untuk hidupku dan cintamu padaku




Komentar

www.grandysofia.com mengatakan…
ihihiihi mengenang masa-masa awal ijab qabul ya mbaaa Feb..samawa selalu dan romantis ya mbaa
Helenamantra mengatakan…
Gak romantis tapi ngasih laptop? Hmm...sini buatku aja. Hahaha