Review Sambal Gami Karangploso Malang (tulisanfebri359)
MAMPIR KE SAMBAL GAMI KARANGPLOSO
Hallo teman-teman, sebelum ngobrolin sambal gami. Gimana? ada yang sudah pernah nyoba belum. Atau sudah mendengar apa tuh kata Gami. Sama seperti saya yang beberapa saat lalu juga penasaran sebenarnya arti dari kata gami itu sendiri apa?
Jadi sambal gami ini adalah sambal khas yang berasal dari Bontang Kalimantan Timur. Sambal ini berbahan seperti pada umumnya yaitu cabe merah, cabe rawit, bawang merah, tomat, terasi, garam dan gula. Nah yang menjadi spesial adalah dengan menambahkan udang/ cumi bahkan ayam yang mengandung protein hewani. Sambal ini dimasak dan dibakar di atas cobek panas, sama persis dengan konsep hotplet ya.
Nah, di Malang sendiri selain terkenal dengan alun-alunnya yang ikonik untuk dipakai main dan wisata gratis di Malang. Terdapat juga beberapa outlet sambal gami yang cukup hits. Seperti yang pernah saya makan ada di Klojen tidak jauh dari stasiun kota Malang, ada pula cabang lainnya yang berada di Karangploso Malang.
Setelah melakukan survey vila keluarga di Batu, saya mengajak saudara ipar dan kakak ipar suami ini untuk mampir makan menghilangkan lapar di malam itu. Untuk area parkirnya sendiri lumayan bisa menampung beberapa kendaraan.
Letaknya berada strategis di pinggir jalan raya propinsi yaitu di Jl. Perusahaan Raya No 45 Karanglo Malang. Rumah makan ini juga nampak dikunjungi oleh beberapa pengunjung yang lainnya.
Saat kami datang, suasana malam itu lumayan hujan deras. Jadi pas dan cocok nih untuk menikmati satu cobek sambal pilihan dalam pedas dan panasnya sambal untuk mengusir rasa dingin karena hujan.
REVIEW SAMBAL GAMI KARANGLO MALANG
Begitu masuk, kita akan melihat ruangan yang dipenuhi kursi dan meja ya. Ada meja kasir dan juga show case yang memajang minuman dingin. Kami pun memilih agak dalam karena menjauhkan anak-anak dari jalan raya. Yah, meskipun sudah jauh dari jalan raya, tapi tetap ya harus waspada demi keamanan.
Lanjut... pemesanan pun langsung kami lakukan sesaat setelah duduk. Ada yang memesan ati ampela, sementara saya memesan ayam goreng dan juga kangkung, tempe untuk melengkapi makan bersama kali ini. Lebih lengkapnya kalian bisa cek di bon berikut beserta harganya ya.
![]() |
Jumlah Keseluruhan Rp 178.200 termasuk pajak |
Untuk minuman jeruk baik es atau panas seharga Rp 6.000 dan air mineralnya seharga Rp 5.000. Setelah memesan, kami pun menunggu sembari sholat di Mushola yang saat kami datang sedang dalam perbaikan/ renovasi. Jadi membuat sedikit ga nyaman karena masih berserakan di sana sini. Ada toilet yang menjadi fasilitas bersama juga.
Setelah sholat magrib, makanan pun minuman pun datang. Untuk nasi masing-masing orang mengambil sendiri ya sesuai kebutuhan dengan system prasmanan hanya untuk 1x ambil saja. Jadi pastikan porsinya pas sesuai dengan kebiasaan kalian makan ya.
![]() |
Satu porsi nasi bersama ati ampela yang dipesan mbak Ririn, kakak ipar saya |
Untuk banyaknya porsi ini menurut saya standart dan cukuplah ya. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Setelah semua hidangan menu kami datang, cuss saatnya makan dan menikmati sambal pedes dan panasnya yang menjadi satu dalam mulut.
Bisa kalian bayangkan bagaimana kringetan dan gobyosnya kami, karena memang nasi anget mix sambal pedas dan panas dicocol jadi satu untuk segera dieksekusi dalam rangka menghilangkan rasa lapar.
Saya sengaja memesan terpisah untuk ayam gorengnya, karena udah niat mau nyuapin adek Devina dulu. Setelah dia kenyang, baru deh saya makan menghabiskan sisa ayamnya tentunya dicocol dengan sambal panas yang tersaji di atas cobek yang telah dibakar.
Awas ya, berhati-hati jangan sampai kepanasan dan juga tersenggol oleh tangan. Kan ga enak juga, mau makan tapi malah terganggu karena merasakan tangan yang kepanasan.
![]() |
Menu Tempe dan Tahu Goreng yang ada di Sambal Gami Bu Sum |
Rasa sambalnya enak, dengan irisan potongan tomat yang besar-besar. Saat disajikan asapnya pun masih mengepul, pertanda baru diangkat dari pembakaran dan telah matang. Kami semua menikmati malam itu dengan lahap karena memang sedari siang sudah keliling-keliling mencari vila untuk kebutuhan ngumpul lebaran keluarga kami.
Semuanya enak sih menurut saya, tempe goreng sambalnya pun enak. Pelayanan lumayan cepat dan ada satu yang bikin saya sempet sebel, saat mau bayar ehh malah kasirnya jutek dan ga ramah banget. Menjawab pertanyaan dengan manyun sampai ga enak dilihat, hanya karena saya tidak punya uang cash. Sementara di sana, harus cash tidak bisa debet. Padahal tinggal menjawab aja tidak melayani debet atau Qris tapi bisa transfer.
![]() |
Tumis Kangkung Ala Sambal Gami Bu Sum |
Next, mungkin pihak manajemen perlu berbenah terhadap pelayanan kasirnya sih, sayang banget kalau semuanya oke tapi tertutupi oleh kasir yang jutek dan tidak melayani pembeli dengan ramah. Padahal waitres atau pegawai bagian bakarnya ramah lho, saat menyambut kami datang.
Udah segitu dulu pengalaman makan di Sambal Gami Bu Sum yang jadi cabang ke 3 ini. Kalau kalian penasaran dengan rasanya Sambal Gami Karanglo boleh mampir juga ya ke sini. Kalau saya, cukup sekali asal nyobain aja karena ga nyaman banget dengan pelayanan kasirnya yang kurang ramah.
***
Setoran artikel ke 56, minggu ke empat bulan Juli 2023 WAG Blogger Traveller Batch 2
Komentar