Coban Jahe, Surga Tersembunyi Dari Sebelah Timur Kabupaten Malang



Saya memang tinggal di Tangerang dan sudah hampir 10 tahun pindah domisili dari kota Malang ke kota Tangerang. Hal ini disebabkan saya mengikuti jejak suami yang dinas di kota ini. Nah setahun sekali pasti kami mudik ke Malang dan Pasuruan (Tempat tinggal Mertua) Jawa Timur. 

Jadi sudah bolak balik ketinggalan informasi seputar reuni dengan teman sekolah lama. Nah pas tahun ini 2017 kebetulan karena saya balik belakangan sendiri bareng adek Jo, jadi masih bisa ikutan reuni dengan teman SMP dulu, dan adek Jo dititip sama Yangti dan Yangkung 😅 sebentar karena emaknya mau menempuh perjalanan yang lumayan jauh.


Senang bisa kumpul-kumpul dengan teman lama, yang dulu jadi tidak kenal. Sekarang jadi kenal dan akrab. Bahkan sudah menjadi seperti saudara satu sama lain. Dan lokasi reuni tahun ini terletak di daerah Jabung kabupaten Malang. Lumayan jauh dari rumah saya yang ada di kabupaten Malang sebelah barat, tapi masih terletak dalam satu kabupaten Malang yang sama. Elok teman satu kelas dulu, bersedia menjadi tuan rumah dalam pertemuan reuni kali ini.

Selepas berhaha hihi, kamipun tidak menyia-nyiakan sedikit waktu untuk bisa seseruan bareng di alam yang terbuka. Yapp COBAN JAHE namanya, nama air terjun, yang terletak sekitar setengah jam dari rumah Elok teman saya. Untuk menjangkaunya kami pun membutuhkan waktu sekitar setengah jam. 

Segala medan pun kami tempuh dengan bersuka cita, mulai dari jalan beraspal rapi, jalan berkerikil, jalan berbatu, jalan bertanah sampai jalan yang meliak liuk dengan tekstur tanah yang tidak rata dengan naik turunnya. Sepanjang perjalanan tak henti saya memandang takjub alam sekitar ciptaan Tuhan yang terhampar luas dengan warna hijaunya.
  

Sawah menghampar di sisi kanan dan kiri jalan yang kami lewati, gunung pun menjadi latar belakangnya, hawa dan udaranya pun segar bahkan mata saya pun bisa tercerahkan dengan pemandangan yang tidak akan mungkin saya temui di kota Tangerang. 

COBAN JAHE, SURGA INDAH YANG TERSEMBUNYI DARI KABUPATEN JABUNG

Tidak lama menempuh perjalanan, rombongan kami pun sempat berhenti sejenak di tengah perjalanan. Ternyata di desa kecil ini terdapat makam pahlawan desa tersebut dengan sederhana. Nah tidak lama dari makam pahlawan ini, sampailah kami di sebuah jalan yang terdapat semacam pos kecil penjagaan yang ternyata adalah pemberhentian untuk pembelian tiket masuk bagi pengunjung. 

Sederhana memang, gubuk tempat penjualannya. Dengan dijaga sekitar 3 orang maka saya dan Elok pun mengurus administrasi untuk teman-teman rombongan kami. Harga parkir motor, mobil berbeda ya dengan harga masuk pengunjung. 



Satu orang dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 sementara untuk parkir motor Rp 5000 dan parkir mobil Rp 15.000. Oke, setelah menyelesaikan proses pembayaran yang hampir 200.000an (karena kami rombongan ya guys) kami pun harus pelan-pelan menempuh perjalanan dengan hati-hati. Karena jalan masuk ke air terjun ini lumayan menguji nyali. 

Makanya dari awal berangkat, kami pun sudah mengatur rombongan dengan perjalanan untuk keamanannya. Jadi pengemudinya haruslah kaum lelaki sementara penumpangnya adalah alumni perempuan. Hal ini disebabkan medan yang belum mumpuni bagi kita para wanita. 

Dan perjalanan melelahkan ini pun terbayar sudah dengan pemandangan yang masih asri dan alami sekali. Hawanya pun segar seolah mengingatkan saya pada memori kecil yang masih bisa bebas bermain di tengah sawah dan bermain di kali. Dan kami pun langsung tanpa dikomando mengatur barisan untuk foto bersama di spot foto yang sudah disiapkan ini. Iya dong harus mengabadikan keseruan bareng yang pastinya tidak terulang kembali.



Disini kita bisa menyewa kuda secara terpisah dengan harga Rp 10.000, kita juga bisa menikmati makanan yang dijajakan oleh penduduk sekitar yang menjadikannya sumber mata penghasilan. Dan pastinya kita bisa puas bermain air dan mandi dengan mendengarkan gemericik air yang tidak ada habisnya turun dari ketinggian sekitar 25 meter dari atas permukaan tanah. 

Ketika kami datang, sudah banyak pengunjung sekitar yang juga ingin menikmati minggu nya dengan memanfaatkan air terjun Coban Jahe ini sebagai sarana wisata keluarga. Batu-batu besar, pun ikut menjadi background foto OOTD saya. 

Teman -teman pun dengan sigap mengambil kamera masing-masing untuk berfoto. Ada yang bersama keluarga ataupun bersama teman genk sekolah dulu xixi. Dan mereka cuma bisa geleng kepala melihat saya yang sangat narsis dan jepret-jepret tiada henti malu ini ahahaha 😁.



Me time, itulah yang saya rasakan saat menikmati alam ciptaan Tuhan yang maha kuasa ini. Semburan air terjun yang pastinya akan selalu menyeruak di tengah hingar bingar pengunjung. Sehingga tidak sedikit yang ikut mengabadikan keistimewaan air terjun ini dengan kamera ponsel masing-masing. Ada yang datang bersama keluarga, teman  ataupun kekasih. 

Saya memang bukan pecinta alam sejati, karena tempat tinggal sekarang yang tidak memungkinkan. Tapi, dari kampung halaman saya ini, pastinya boleh berbangga hati bahwa masih ada surga yang tersembunyi dari balik desa Jabung yang sangat jauh dari pusat kota. 

Konon menurut cerita, disebutkan namanya sebagai Coban Jahe karena ketika air terjun ini ditemukan dahulu banyak ditemukan tumbuhan Jahe di sekitarnya. Sehingga oleh masyarakat sekitar air terjun istimewa ini dijuluki Coban Jahe. 
Dari pertama ditemukan, sampai sekarang Coban Jahe ini sudah memiliki banyak perubahan dari sisi fasilitasnya. Yang semuanya ditujukan untuk kenyamanan pengunjung dong pastinya 😅. Semoga coban coban yang lain segera terkespos ya, karena menurut Elok teman saya yang menjadi tour guide kami saat itu menjelaskan bahwa masih ada 2 atau 3 air terjun lagi yang belum sempat terjamah pengelolaannya. 

Oia Coban Jahe ini, dikelola oleh pemuda sekitar ternyata. Jadi dana yang didapat dari penjualan tiket dikelola oleh pemuda sekitar yang menjadikannya sebagai mata pencaharian. Semoga Coban Jahe bisa semakin dikenal ya oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat sekitar desa Jabung saja, tapi juga masyarakat luar yang berniat mengeksplorasi alam tepatnya berkunjung ke wahana wisata Coban Jahe Desa Begawan Pandansari Kecamatan Jabung. 

CARA MENUJU COBAN JAHE

Well, sebenarnya gampang kog jika teman-teman penasaran ingin mencobanya. Dari arah pintu keluar bandara Abdul Rahman Saleh Malang, teman-teman bisa ambil arah kiri pasar Pakis lurus lagi sampai ketemu arah Tumpang. 

Setelah bertemu gapura besar yang menunjukkan masuk kabupaten Tumpang, sekitar 500 meter akan ada pangkalan ojek sebelah kiri jalan dengan nama desanya Kenongo. Dan didesa itulah Coban Jahe berada, yang pasti gampang nyarinya kog, bahkan penduduk sekitar sudah akrab dengan mobil atau motor asing yang lewat masuk daerahnya untuk berkunjung ke Coban Jahe ini. 

PERSIAPAN TRAVELLING

Yukk ahh, kita cintai alam sekitar dengan selalu menjaga kebersihan saat kita menjadi pengunjung suatu tempat wisata ya guys, jangan lupa kalau kalian ke Malang, mampirlah ke Coban Jahe yang masih alami sekali ini. Nah sedikit tips nih dari saya. 

Supaya murah jika kalian ingin berkunjung ke destinasi yang ada di kota Malang, maka supaya bisa bebas menjelajah keindahan alamnya sebaiknya berangkat di saat yang tepat ya, jangan saat high session karena mempengaruhi harga tiket pastinya. 

Kalau saya suka mempersiapkan suatu travelling jauh hari sebelumnya supaya bisa mendapatkan harga tiket yang murah. Tidak ada salahnya kalian membandingkan harga dari satu maskapai ke maskapai yang lain. Selamat berwisata teman-teman. Selamat menemukan surga yang tersembunyi dari daerah kalian ya, dan jangan lupa untuk tetap sharing ya 😊.












Komentar

Herva Yulyanti mengatakan…
cakep banget y mb masih termasuk murah dg harga 10rb parkir 15 rb bwt mobil 👍 bnr2 surga tersembunyi 😁
Nita Lana Faera mengatakan…
Weh untuk naik ke atasnya itu mesti hati2 juga, tapi emang cakep banget sih air terjunnya. Malang kayaknya emang terkenal dengan coban2 yang cakep2 gini ya, sering baca paket wisata Malang yang destinasinya ke coban2 ini.
Ade ufi mengatakan…
Awal baca judulnya ada jahe2nya. Mikir. Wah febri nulis masakanan.. hahaha.. begitu baca.. waaah ternyata air terjun toh. Itu keren banget ya. Htmnya juga murah. Jangan high session.. iya lah dimana2 klo HS mah pasti rame. Cuus aah mke malang..
Febrianty mengatakan…
Iya hehe, bener banget mbak murmer ya wkwk
Febrianty mengatakan…
Iya Miss bener banget, Malang emang sudah hits dengan banyaknya wisata alam ya menarik seperti ini hehe
Febrianty mengatakan…
Haha iya, karena banyaknya Jahe dulunya mbak jadi disebutnya Coban Jahe hehe. Cuss ahh jangan HS ke Malang nya wkwk
Nurul Sufitri mengatakan…
Feb, aku pernah ke Coban Rondo di Malang. Itu ada hubungannya ga dengan Coban jahe? Aku dulu belum cobain tuh hehehe..Inget deh waktu itu ke air terjunnya cuma lupa naro foto2nya di mana hiks. Murce juhg ya HTM nya per orang hanya 10 ribu.
Febrianty mengatakan…
Coban Rondo kan jauh mbak dari Coban Jahe hehe. Beda arah juga kalo Coban Jahe ke arah Timurnya Malang kalao Coban rondo arah baratnya Malang. Iya murmer hehe bisa menikmati alam dengan begitu senangnya
mpo ratne mengatakan…
Ane kirain restoran atau cafe atau warung makanan. Soalnya Ada nama jahe. Keren banget Ye Dan indah banget tuh air terkini Nya.
shenisa mengatakan…
Saya baru denger ada Coban Jahe, tahunya cuma Coban Rondo...hehe