Ibu Kost Dapat Tersenyum Dengan Bantuan IndiHome


IndiHome Bantu Ibu Kost Tersenyum (tulisanfebri311)

Usaha Kost Tanpa Sengaja
Tahun 2018, menjadi tahun penuh perjuangan dan air mata bagi saya dan suami. Karena hampir 6 tahun lalu, kami memutuskan untuk menambah penghasilan dengan memulai usaha yang sama sekali tidak terpikir atau terbayangkan sebelumnya. Tujuannya satu, supaya bisa memiliki tambahan di luar gaji pokok suami sebagai PNS. Saat itu putra kami sudah 2 yaitu Gavino dan Jovano. Dalam hitungan waktu yang singkat, cicilan KPR dan kendaraan pun hampir lunas. 

"Harus punya usaha untuk bekal pensiun" kata almarhumah ibu saya kepada kami berdua. Saya dan suami pun berpikir keras, apa ya kira-kira usaha yang bisa kami kembangkan. Secara kami berdua bukan orang yang pintar untuk berjualan seperti pasutri pada umumnya. Kala itu yang terbersit bagi kami adalah membeli property yang bisa dengan mudah untuk mengalami kenaikan harga ataupun dijual kembali jika tidak bisa mengelolanya. 

Ada 3 pilihan yaitu : sawah, kebun pohon sengon ataupun membeli rumah untuk dibuat kost an atau disewakan. Akhirnya setelah kami berdiskusi ditambah masukan dari ayah saya yang juga turut aktif mengambil keputusan. Terpilihlah usaha kost an dengan banyak pertimbangan. Selain karena kami tidak menguasai dunia bisnis di bidang perkayuan, juga tidak mengerti bagaimana menjadi seorang petani jika harus mengelola sawah. Jika terpaksa membeli sawah, itupun paling tidak hanya bisa disewakan dan menunggu hingga waktu sewa habis untuk mendapatkan uang tambahan. 

"Wes nggawe kost an ae nduk" kata ayah saya kala itu. Akhirnya hunting jarak jauh pun dilakukan. Saya bertugas mencari property secara online (mengingat posisi di Tangerang) dan eksekusi unit pun dilakukan oleh ayah didampingi oleh Taufik keponakan suami yang masih kuliah di kampus swasta kala itu di Malang. Saya percaya, pada pilihan ayah yang memang sudah sering bergonta ganti dan memiliki invest property berbentuk rumah tinggal di beberapa titik ini. 

Akhirnya membuat kost an pun diketok oleh kami berempat. Saya, suami, ayah dan almarhumah ibu kala itu juga memiliki andil yang besar untuk proses panjang yang saya lalui saat ini. Oke, setelah lokasi kami dapatkan, tidak jauh dari area depan kampus UMM yang merupakan kampus terbesar saat ini di wilayah Asia Tenggara. Kebetulan pemilik rumah yang saya anggap hitung tanah, terpaksa menjual karena harus segera menyelesaikan tanggungan kepada ayah angkatnya. 

Perjuangan pun Dimulai Dari Sini
Memang benar kata orang tua, tanah atau rumah itu jalannya ibarat jodoh saja. Semuanya akan mengalir begitu saja tanpa kita sadari. Feeling kuat ayah dengan puluhan tahun mengembangkan dan jual beli rumah, membuat saya yakin dengan pilihannya meskipun kami terpisah jarak antara Tangerang dan Malang.  Saya pun berpikir, jika kamar kost nya tidak laku. Minimal unit rumahnya masih bisa kami jual supaya bisa BEP secepat mungkin. 

Sementara untuk urusan bangunan, saya serahkan kepada kakak kelas jaman SMA dulu yang memang menjadi pemborong dengan kualitas bangunan yang bagus di Malang. Akhirnya setelah sabar menanti sekitar 8 bulanan, bangunan sederhana itupun disulap menjadi sebuah bangunan yang memiliki fasad yang indah dipandang mata dan dinyatakan finish. Meski pada kenyataannya, bangunan tersebut menyisakan 4 kamar lagi untuk benar-benar dinyatakan rampung dengan total 11 kamar kost dengan kamar mandi dalam sesuai dengan gambar dan desain awal yang telah kami sepakati. 

Finish dan serah terima kunci pun dilakukan bulan Mei 2019 dengan perwakilan ayah karena posisi saya saat itu ada di kota Tangerang sebagai kota domisili. Total ada 7 kamar menanti para penghuninya. Tetapi karena modal yang saya bayarkan pun habis tak tersisa untuk melunasi tanggungan kepada pemborong, akhirnya 7 kamar itu pun terpaksa saya kontrakkan kepada mahasiswa kampus UMM yang berasal dari Sulawesi. 

Gimana rasanya jadi ibu kontrakan rasa ibu kost pun telah saya lewati. Hingga akhirnya 3 tahun berjalan, bangunan 2 lantai yang bisa dijadikan kost semi ekslusif itu pun berasa sayang untuk saya lepas begitu saja kepada anak-anak yang tidak ingin terikat oleh aturan. Yapp secara mereka ngontrak yang notabene semua lepas dari saya selaku owner. 

Akhirnya di tahun terakhir masa sewa, satu persatu dari 6 mahasiswa itu tidak saya perpanjang masa kontraknya. Akhirnya perlahan sesuai dengan bulan jatuh tempo pembayaran kamarnya, saya  hentikan hingga semuanya berakhir total di awal Agustus 2022. Dari sinilah perjuangan saya di mulai untuk memasarkan kamar supaya cepat terisi dan tidak nganggur. Mengingat mahasiswa yang menyewa telah saya keluarkan dengan cara halus yaitu "tidak memperpanjang masa sewa kamar masing-masing. 

Langkah awal yang saya lakukan adalah membuat akun bisnis Instagram untuk kost yang saya beri nama @kostgfmalang merupakan kependekan dari nama saya yaitu Kost Griya Febri Malang. Mau tidak mau, saya harus memiliki wadah promosi gratis yang harus saya lakukan dalam memasarkan kamar. Sudah bikin akun, lalu apa yang harus dilakukan? NGONTEN, yapp lewat konten lah saya bisa memperkenalkan kamar dengan fasilitas lengkap itu. 
Membuat konten, konten dan kontenlah yang saya lakukan setiap saya menyempatkan diri menyambangi bangunan dengan tanah seluas 101 meter itu. Masih ingat banget tahap demi tahap yang harus saya tempuh kala itu:
  1. Dimulai dari membuat konten untuk flyer promosi di Facebook grup Kost dan kontrakan Malang Raya yang anggotanya di atas 100 ribu dan paling besar  diantara grup lainnya. Flyer harus dibuat sesimple dan sepadat mungkin informasinya. Sehingga dengan begitu, para calon penyewa yang tertarik akan tersortir sendiri dengan harga, lokasi dan fasilitas yang saya tawarkan. 
  2. Membuat akun jualan di salah satu aplikasi penyedia kamar. Lagi-lagi saya harus memiliki gambar yang jernih dan tajam untuk dipajang di aplikasi pencari kost terbesar di Indonesia ini. Dengan gambar yang baik, akan membantu saya pastinya dalam memasarkan kamar kost supaya cepat laku. 
  3. Menulis di blog pun tak ketinggalan saya lakukan supaya semakin banyak pintu maka semakin banyak tamu bisa berkunjung di halaman rumah kita.
  4. Maps, jangan lupa untuk diaktifkan dan menjadi penanda bahwa kost an kita terindeks oleh google maps yang memudahkan calon penyewa kita mengetahui dengan pasti lokasi titik kost yang kita tawarkan. 
  5. Tiktok, platform sosmed yang lagi naik daun. Mau tidak mau saya harus ikut memiliki akun di sana karena beda jenis pastinya akan beda karakter dan type penggunanya.
"Capek dong Feb jadi ibu kost?" iyess itu bener banget, mengingat Ibu kost harus tetep kreatif dan inovatif dalam memasarkan kamar supaya terus terisi dan tidak ada yang kosong. Bayangin saya harus mikirin kebutuhan kost an juga dengan membuat konten yang harus terus saya lakukan untuk mengupdate kamar kost yang saya jual. 
Minimal branding "spesialis kost putra muslim harga terjangkau dengan kamar mandi dalam" pun tetap terngiang di calon para penghuni kamar. Untungnya saya mempekerjakan satu orang untuk menghandle kebersihan di dalam kost yang datang sebanyak 2x dalam 1 minggu.

 IndiHome  bantu Mewujudkan Senyum Ibu Kost

Alhamdulilah, IndiHome bisa membuat langkah saya menjadi semakin mudah dan praktis. Layanan internet yang super cepat harus diakui mampu membuat saya sat set dalam membantu membuat konten untuk memasarkan kamar kost yang berada diderah Tirto Rahayu Landungsari Malang itu. 

Ga salah pilih provider nih, batin saya dalam hati. Perlahan tapi pasti, satu persatu kamar kost itu terisi dan menemukan para penghuninya. Alhamdulilah 7 kamar pun terisi dengan cepat karena konten konten yang saya buat dalam memasarkannya sendiri melalui maps dan sosial media kost yang saya kelola sendiri dengan konten-kontennya.

Hingga akhirnya IndiHome pun saya pilih sebagai provider internet untuk menjadi fasilitas wajib bagi anak kost. Penyediaan Wi-Fi gratis merupakan salah satu hal yang membuat para penghuni memutuskan untuk menyewa dan menghuni kamar-kamar di dalam rumah yang berada di Gang IX depan pasar Landungsari itu. 
Dengan adanya bantuan internet provider besutan PT Telkom Indonesia itu, akhirnya saya pun bisa tersenyum lega dan bahagia karena unit kamar saat ini berisi full penghuni hingga waiting list. Pengen nangis rasanya, perjuangan membuat konten demi konten pun terbayar sudah dengan betahnya mereka tinggal di rumah kost yang menjadi sumber tambahan penghasilan bagi keluarga saya itu. 

 IndiHome Pilihan Internet Provider Tepat Bagi Ibu Kost

Alhamdulilah, dengan bantuan IndiHome pun masalah komplain terkait provider internet dapat diminimalisir. Tahu sendiri lah bagaimana kehidupan anak kost, jika ada yang tidak cocok dan tidak sreg di hati mereka, maka tak segan akan mengungkapkan komplain kepada ibu kost nya. Apapun yang mereka hadapi, jika tidak cocok maka akan langsung komplain dan komplain. 

Selain air, listrik dan kebersihan. Kecepatan internet provider pun menjadi masalah penting dalam pengelolaan kost. Beruntungnya, saya telah mempercayakan IndiHome sebagai partner dalam melayani kebutuhan akan internet bagi para penghuni kost. Secara internet adalah barang wajib yang harus dimiliki di era digital saat ini. 
Bahkan Gerid kamar A2 menggantungkan hidupnya dengan menjadi content creator Tiktok dengan follower 120 ribuan berhasil menjual produk fashion lelaki, Irfan mahasiswa tekhnik mesin tingkat akhir juga nyambi jadi gamer yang rajin ikut lomba dengan hadiah uang tunai. Kiki penghuni kamar A3 si ketua kelas yang hobi bawa teman-temannya ke kost hanya karena alasan nyaman dan lengkap ada Wi-Fi gratis yang bisa dinikmati oleh para tamu. 

Hafidz si pendiem yang suka nonton film. Masih ada Fadhil mahasiswa peternakan kampus UB yang nyempil sendirian di kost dengan banyaknya tugas konten konten dan konten untuk memenuhi kewajibannya. Belum cerita para penghuni kamar lain yang memiliki kisah berbeda satu sama lain. 

Kira-kira begitulah kehidupan anak kost yang tak bisa jauh dari internet provider. Beruntungnya makin kesini PT Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN usaha plat merah terus berbenah untuk mewujudkan internet yang cepat sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pelanggannya termasuk saya, salah satunya sebagai ibu kost yang wajib menyediakan Wi-Fi sebagai  fasilitas bagi para penghuni kamar kost. 

Selain harganya terjangkau, dengan tagihan sekitar 352.000 ribu setiap bulannya. Juga kecepatan yang sat set sat set 30 Mbps bisa mengatasi segala kebutuhan anak kost akan internet. Tentunya harus diupgrade speednya jika kamarnya telah full terisi ya. 

Apalagi dengan adanya aplikasi myIndiHome membuat urusan internet semakin mudah. Kita bisa melakukan langganan IndiHome, aktivasi OTT video streaming, berlangganan fitur tambahan, lapor ganggungan, cek dan bayar tagihan, cek Poin myIndiHome, info pemakaian serta layanan promo menarik lainnya yang bisa kita akses hanya dalam genggaman.

Saya sudah donwload dengan beragam kelebihannya. Yuk pakai IndiHome juga, terima kasih telah membuat ibu kost seperti saya bisa tersenyum lega dengan bantuan jaringan fiber optik yang membersamai para pelanggan di tanah air semakin mudah dan merasakan internet dengan cepat. Selain internet kita juga bisa berlangganan TV dan juga telpon yang masih dibutuhkan untuk kantor, badan usaha, lembaga dan sarana bisnis lainnya. 

***
Sumber wacana : https://www.indihome.co.id
Sumber gambar : dokumentasi pribadi dan juga pendukung dari Canva