Antara Kawan dan Rasa Nyaman


"Ahh, dia bukan siapa-siapa kog. Kami cuma kawan biasa saja" Jaman now sepertinya harus berhati-hati memang ya. Supaya kita tidak terjebak dengan status kawan atau teman yang membuat hati dan pikiran kita bisa berubah. Terlebih lagi jika diantara kita bukan berstatus single lagi, karena masing-masing sudah memiliki pasangan resmi. 

Hal yang besar pasti diawali dari hal yang kecil dong ya. Seperti ibarat pepatah, tak akan ada asap jika tidak ada api, itu bener banget. Awalnya cuma berkenalan biasa. Entah itu orang baru, ataupun orang lama yang mendadak jadi baru, misalnya teman lama satu sekolah tapi dulu ga kenal dan baru kenal sekarang. Dari kenal biasa, lama-lama menjadi biasa mengenalnya *asyik 😆. 

Mengawali dengan sebuah percakapan singkat dalam sebuah grup, kemudian dari grup yang membernya puluhan menjadi chat yang sifatnya pribadi menyisakan 2 orang  yang berlawanan jenis saja. Dari chat 5 menit pun bisa berkembang pelan-pelan menjadi chat 5 jam yang terus intens dilakukan. Alasannya pun sederhana, merasa nyaman. 


Kawan pun bisa disalah artikan karena statusnya yang kini keciduk dalam perasaan yang berbeda dan diluar dari biasanya. Well, Sebenarnya tidak ada yang salah sih dengan status pertemanan dengan lawan jenis di setelah kita menikah. Hanya saja harus tetap bisa kita bedakan dengan akal pikiran dan logika yang benar sesuai hati nurani. 

Lalu bagaimana jika perasaan itu sudah ikut serta bermain dalam pikiran. Sehingga kawan lama atau kawan baru yang berhasil menyulap perasaan kawan menjadi tampilan baru dengan kawan ber rasa nyaman? Bisakah kita lepas dan bebas dari rasa itu. 

Rasa nyaman diantara pertemanan yang bisa merusak segala sesuatu hal yang kita miliki. Mulai dari pasangan, anak, kebahagiaan rumah tangga bahkan bisa jadi keluarga besar pun akan mendapatkan imbas yang tidak baik dari sentuhan rasa nyaman di antara pertemanan ini. 

Mumpung belum terlanjur dan melebar ke dalam hal yang lebih jauh lagi. Yukk lupakan sedikit demi sedikit demi kebahagiaan dunia maya kita dan bersiap untuk menyambut kebahagiaan yang sesungguhnya hehe. Sayapun tidak ingin menjudge buruk untuk orang yang berposisi seperti ini. Karena saya pun belum pernah berada dalam posisi itu. 



Sebenarnya, hidup ini adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk bertahan dengan kawan yang memiliki rasa nyaman dengan kita. Atau mencoba untuk meninggalkan rasa nyaman diantara pertemanan yang di luar batas kewajaran. Namun satu hal yang pasti, di luar nilai agama manapun yang pasti ikut melarang ketika seseorang yang sudah menikah masih memiliki sesuatu perasaan yang lain ke pada lawan jenis yang mungkin kebetulan menjadi kawan.

Nah, berikut nih hasil rangkuman tips yang saya kumpulkan dari beberapa sumber ataupun hasil diskusi sama teman yang pernah mengalami hal yang menjadi Inn di jaman now (haha ini sih menurut saya, karena melihat cerita yang ada di sekitar), seputar bagaimana menghilangkan rasa nyaman dari pertemanan atau menghapuskan pertemanan dari rasa nyaman yang pastinya sudah berhasil menjadikan selingkuh batin meski itu sedikit demi sedikit. Apa saja sih hal yang harus dilakukan untuk cepat menghilangkan rasa nyaman diantara pertemanan "tanda kutip" diantara kalian wkkwk.



  1. Bersyukur dan menerima dengan ikhlas setiap pemberian Tuhan termasuk dengan pasangan yang pasti sama dengan kita memiliki banyak kekurangan. Percayalah, bahwa pasangan kita sekaranglah menjadi pilihan yang paling baik dan pas buat diri kita. 
  2. Belajar terbuka dengan pasangan (ini penting ya)  tidak membiasakan menutup diri dari pasangan atas sesuatu hal apapun termasuk kita berteman dengan siapa saja. 
  3. Ingatlah kebaikan pasangan, supaya kita bisa menutup mata dari kebaikan kawan yang bisa memberi rasa nyaman itu.
  4. Belajar berbahagia seutuhnya, dengan keluarga kecil yang merupakan anugrah terbesar dari Allah. Karena sebenarnya kebahagiaan yang didapat dari bukan pasangan yang halal adalah kebahagiaan semu.
  5. Menjauhi dengan perlahan, hal - hal yang membuat kita mengingat orang itu. Termasuk menjauhi sifat stalking pada semua akun sosmednya. Berhenti menunggu chat darinya yang bisa membuat kita lupa diri. 
  6. Beribadah lebih giat lagi dan memohon ampun atas semua kesalahan yang kita lakukan padaNya dengan setulus hati.
  7. Belajar berempati pada pasangan, bayangkan seandainya pasangan melakukan hal yang sama seperti apa yang sudah kita lakukan. Pasti kitapun juga akan sakit hati jika mengalami hal sama, karena pasangan sudah memiliki bahagia dengan orang lain di luar sana.
  8. Bangun dari mimpi, ingatlah bahwa orang yang telah membuat kita nyaman hanyalah permainan di dunia maya. Karena kebahagiaan yang sesungguhnya adalah keluarga kecil kita yang telah membuat kita bahagia lebih dulu sebelum ketemu kawan dengan rasa nyaman itu.
  9. Perbanyaklah aktivitas atau kegiatan positif untuk mengisi waktu. Sehingga dengan banyaknya kegiatan membuat kita lupa akan rasa nyaman yang diberikan oleh teman kita. 
  10. Bicarakan baik-baik pada kawan yang berasa nyaman itu, untuk menyudahi semuanya dengan baik-baik sebelum semua terlambat dan tidak bisa diperbaiki sehingga merugikan kedua belah pihak untuk masa kini atau masa yang akan datang. 
Setiap kejadian akan ada hikmah, begitupun dengan kawan yang berasa nyaman ini. Yakinlah bahwa dengan perasaan yang tidak wajar dan dilarang seperti itu membuat perasaan selalu was-was dan deg-degan tidak nyaman. 

Jadi, bertemanlah sebanyak mungkin tetapi tetap harus kita bedakan ya, bagaimana cara mengelola perasaan dengan baik, sehingga pertemanan itu menjadi pertemanan yang murni dan sepenuh hati tanpa embel-embel rasa nyaman diantaranya. 

Terimakasih sudah membaca tulisan yang entah kenapa timbul begitu saja idenya dikarenakan ingin mencari bahasan tema yang tidak biasa hehe. Sampai ketemu lagi dengan tulisanfebri berikutnya ya temans😊.


*gambar hanya sekedar ilustrasi semata

NB : Artikel ini ditulis untuk meramaikan minggu tema ke 45#1minggu1cerita 







Komentar

Qudsi Falkhi mengatakan…
Nyaman itu memang sesuatu banget ya mbak, bisa bikin lupa ingatan dengan kondisi yang sesungguhnya, hehehe. Semoga kita dihindarkan dari hal-hal yang demikian.
Nita Lana Faera mengatakan…
Jangankan chatting atau kelewat akrab dg suami orang, dg teman yg gue tau lagi proses cerai aja, gue jaga diri, karena takut aja kejebak dg perasaan yg salah (mulu), hahah... Sebisa mungkin gue hindari pulang kerja nebeng dg teman2 lelaki yg udah nikah. Kalau gue kenal baik istrinya sih mending, macam tetangga, ya tinggal bilang kalau tadi nebeng sama bapak dll...

Udah jaga diri aja masih timbul salah dan fitnah, apalagi bablas...
Nurul Sufitri mengatakan…
Menjaga diri itu ga mudah ya, feb :) Terkadang meskipun seseorang itu udah rajin beribadah, sangat taqwa terhadap Allah SWT, setan masih aja demen godain. Memilih teman juga jangan asal-asalan ya. Yang sholeh dan sholeha supaya ketularan baiknya, serta menjaga pertemanan yang sesungguhnya bukan teman makan teman.
Febrianty mengatakan…
Aamiin , iya mbak hehe semoga tetap terjaga ya di jalan Nya
Febrianty mengatakan…
Nah, iya bener dan setuju Miss, kalau bukan kita, siapa lagi ya, yang bisa membentengi diri ini dari segala hal yang mungkin saja terjadi. Karena fitnah itu bisa saja dengan gampangnya disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ya
Febrianty mengatakan…
Aamiin, setuju pilih teman ga boleh asal-asalan supaya kita terhindari dari hal -hal yang tidak diinginkan ya, seperti teman makan teman itu salah satunya. Nah, sudah rajin beribadah saja, masih bisa tergoda oleh setan, apalagi yang nggak ya hehe. Duhh harus banyak doa nih Miss, supaya Allah menjaga hati dan cinta kita untuk orang yang tepat dan sesungguhnya.
www.grandysofia.com mengatakan…
aku sampai sekarang masih rutin nulis kebaikan suami di buku notes aku yg rahasia haha, apalagi ini fungsinya pas lagi bete-betean, buat kembalinya tuh makin cinta aja gitu sama pasangan, kalo ada kebaikan luar biasa dari suami kita. Nice postingan mba :)
Febrianty mengatakan…
Wahh so sweet telaten banget kamu Dys. Biar benih2 cinta nya tetep tumbuh ya. Harus dipupuk bagaimanapun caranya. Nice sharing nya
Helenamantra mengatakan…
Mbak Feb, kalo sampe sembunyikan HP, chat ga berani dibaca pasangan, hmm perlu dicurigai jangan-jangan ada yg lain yg membuat nyaman