Semua Berawal Dari Tujuh Tahun Yang Lalu



Menemanimu Tampil Dalam Pentas Seni Akhir  Ajaran Saat Kamu Masih TK A di tahun 2017

Disaat aku menuliskan ini sudah mendekati detik-detik tujuh tahun yang lalu. Di saat aku merasakan goncangan hebat dalam perutku 'karenamu' yang luar biasa. Subuh hari, saat aku mengenakan daster besar berlengan panjang dan bermotif batik warna cerah, yang orang-orang pasti tahu bahwa style itu bukan selera fashionku. 

Selepas subuh, dimana banyak orang yang pulang dari masjid dan sudah mulai terdengar suara aktifitas keseharian itu dimulai. Di situlah Dia menguji dan semoga mengurangi dosaku. Sementara ada makhluk Tuhan yang semenjak 9 bulan lalu selalu menemaniku kemanapun aku pergi, rupanya tidak sabar ingin berganti alam dan memiliki dunia baru dari dunianya yang hanya berenang di dalam "air ketuban".

Saat Tidurmu di Usia 7 Bulan
Yapp, air ketubanku pun jatuh deras mengalir dari selangkangan, begitu aku keluar dari kamar mandi. Aku berpikir itu bukanlah air ketuban, yang tidak kurasakan seperti saat kehamilan sebelumnya. Suamiku pun membantu memegang tanganku dan kami berdua panik serta membayangkan hal buruk yang akan terjadi pada calon makhluk mungil yang ada di dalam perutku ini. 

Kami memang sengaja memilihkan'mu' tempat bersalin yang dekat dari kompleks teman kami tinggal supaya kami lebih mudah dalam mengontrolkan mu saat itu. Pertimbangan lainnya adalah, karena aku takut untuk dinyatakan harus operasi, jika terjadi apa-apa denganmu di kemudian hari saat proses persalinan itu terjadi. 


Bagi Kami, Kamu Sudah Ganteng Sejak Lahir
Meskipun pada akhirnya, aku harus disuntik induksi dan menunggu kelahiranmu hampir seharian. Di saat suamiku, telah membubuhkan tanda tangan persetujuan untuk merujuk dan membawaku ke RS terdekat rekanan Bidan Delima ini, di saat itulah kamu bereaksi seakan tidak ingin dipindahkan ke tempat bersalin lainnya. 

Hingga akhirnya, beberapa menit sebelum adzan magrib berkumandang. Allah telah mengijinkanmu menjadi bagian sesuangguhnya dari pelengkap kebahagiaan keluarga kecil kami. Keluarga yang jauh dari sanak saudara, keluarga kecil yang berada di pinggiran Ibukota dengan penuh kesederhanaan dan apa adanya. Keluarga yang sangat menikmati mudik nya setahun sekali.
JOVANO ZAIDAN THARIQ
Bersama Copyanmu Yang Masih Gemes Padamu Sampai Kini
Nama yang akhirnya dipilihkan oleh suamiku yang juga ayah mu. Nama yang sarat makna berarti Lelaki Cerdas Yang Penuh Berkah Dari Allah. Tanggal lahirmu pun hari Kamis di angka 19 Januari 2012 dengan panjangmu 49 cm juga beratmu yang sangat kecil 3,2 kg dibanding kakakmu yang 3,7 kg. Di saat kami baru saja menempati rumah milik sendiri dan sudah ga bingung lagi mencari uang untuk perpanjangan kontrakan setiap memasuki bulan Juli.

Karena kami harus memutuskan pindah dari rumah kontrakan yang makin tahun semakin berganti harga untuk kebaikan kamu dan kakakmu yang sudah duluan menyapa kami di dunia. 
Kamu Yang Bikin Hidupku Nano Nano 
Kemerahan saat kamu terlahir di dunia, hidungmu yang mancung dan tangismu yang tak keras, membuatku tersenyum. Kamu yang begitu mungil nampak mempesona dengan baju biru barumu. 

Kebahagiaanku pun bertambah naik 1 level, karena meskipun merawatmu itu tidak ada hentinya. Namun aku bisa bangga melihat setiap perkembangan di detik demi detik tumbuh kembangmu secara langsung. 


Kenangan Saat Dulu Kamu Selalu Kepengen Ikut Aku Kemanapun Ku Pergi, Berbeda Jauh Dengan Saat Ini

Aku memang tergolong orang yang susah untuk mengalami kehamilan. Makanya saat aku melihat garis merah 2 berjejer di alat tes kehamilan putih itu, akupun langsung bersorak dan menangis bahagia. 

Di situlah aku baru menyadari, bahwa Allah itu maha baik bahkan teramat baik. Di saat beberapa minggu sebelumnya aku tahu bahwa aku gagal masuk ke sebuah lembaga pemerintah yang ada di Jakarta, hanya berselang nilai 0,2 dari pesaing yang lolos. Apalagi pekerjaan menjanjikan itu akan sesuai dengan bidang Hukum yang jadi jurusanku di masa kuliah di kampus Brawijaya Malang dulu dan mewujudkan mimpiku untuk menjadi wanita karir.

Namun, di saat kamu tersenyum dalam tidurmu. Di situlah aku tersadar, bahwa Allah akan memberikan sosok makhluk kecil yang akan mewarnai rumahku dengan tangisan dan tawanya. Makhluk yang akan lebih mengeratkan hubunganku bersama suami. Makhluk yang akan menjagaku dan suamiku kelak. 


Peraih 3 Besar Saat Kelulusan, Selalu Membuat Kami Bangga Padamu
Melihatmu tumbuh sehat dan pintar, meski dalam tubuh mungilmu. Membuatku sadar, bahwa aku harus banyak mengucap syukur atas kasih sayangNya. Karena Allah telah mengirimkanmu padaku dengan sehat dan lengkap, sampai sekarang tanpa kurang suatu apapun. 

Semua berawal dari 7 tahun lalu, karena kini semuanya hanya akan jadi bagian dari cerita tumbuh kembangmu. Tujuh tahun yang lalu, saat kamu begitu mungil dalam genggaman gendonganku. Tujuh tahun yang lalu, membuatku tersadar bahwa waktu begitu cepat berlari. 

Kini 7 tahun usiamu, saatnya kamu menjadi lelaki kecil yang belajar bertanggung jawab. Menjadi lelaki kecil yang sudah harus rajin merawat ibadahmu denganNya, menjadi lelaki yang kelak akan membuat kami bangga padamu. Teruslah tumbuh dan menjadi dirimu sendiri yang bisa membuat orang lain nyaman padamu. 

Terimakasih Allah, 
Terimakasih titipan makhluk kecil ajaibMu ini 
Terimakasih atas rasa hidup yang penuh nano-nano karena dia
Terimakasih atas ceria karena kesehatan Nya

Pintaku, berikan aku waktu yang cukup untuk terus memeluknya, sampai Engkau menginginkan kehadiranku kembali padaMu


LOVE 
Bunda 


Aku Dan Kamu





















Komentar

Astria tri anjani mengatakan…
Wah, terharu lho bacanya.
Alhamdulillah anaknya tumbuh sehat dan pintar ya mbak.
Saya jadi ngebayangin kalau entar nikah trus punya anak, rasanya juga pasti nano-nano ya...
Seneng pokoknya...
Febrianty mengatakan…
Aamiin, mudah-mudahan sehat terus ya mbak. Iya aku doakan segera bisa ngicipin nano nano yang selalu bikin greget kayak gini ya mbak xixi