Halal Bihalal Tahunan Yang Dirindukan



Halal Bihalal bareng keluarga suami (tulisanfebri315) 

Halal bihalal keluarga besar bani Abdullah (kakek suami) tahun ini dilaksanakan di Madiun. Lokasinya menyesuaikan giliran sesuai urutan kelahiran saudara kandung dari almarhum bapak mertua saya. 

Nah, untuk lebaran tahun ini saya yang ikut jadwal keluarga suami harus berkunjung dari Pasuruan tempat mertua untuk kemudian lanjut ke Malang. Persiapan ini telah matang kami lakukan karena memang telah dipersiapkan jauh hari bahkan jauh bulan sebelumnya. Mengingat suami dan keluarganya adalah keluarga besar sehingga rombongan kami merupakan rombongan terbanyak di antara keluarga yang lain. 

Mulai dari pendanaan, transportasi hingga konsumsi telah ada bagian masing masing. Secara, keluarga kami juga memiliki uang kas yang wajib dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 50.000 untuk urusan kebersamaan lebaran (sekarang atas kesepakatan bersama naik jadi 100.000). Untuk keuangan sendiri dihandle dengan baik oleh kakak ipar perempuan (baca : kakak suami). 

HARI H PUN TIBA 
Untuk jadwal telah disepakati menjadi hari ketiga setelah lebaran. Hal ini telah dibuat tetap, supaya kami bisa tetap mengatur jadwal masing-masing menyesuaikan agenda halbi keluarga besar. 

Seragam keluargapun telah kami siapkan 1 bulan sebelumnya dengan menjadikan warna coklat sebagai warna kebesaran seragam siang itu. Untuk hijab, sengaja saya yang traktir meskipun miter muter ditemani kakak ipar untuk menyesuaikan warna dan motifnya tidaklah mudah.  

Tetapi ada satu kendala yaitu, dimana kendaraan elf yang kami booking mengalami kerusakan pada bannya yang bocor dan memerlukan perbaikan yang serius. Jujur sebagai PIC seksi transportasi di hari itu, saya mengalami kekecewaan. Secara, urusan ban bocor termasuk ban cadangannya membuat saya berniat tidak lagi melanjutkan langganan yang telah terbangun dengan baik. 
Unit elf 19 seat yang kami dapatkan dari langganan pun membuat jadwal kami berantakan huhuhu. Start dari Malang sudah jam 9.30 WIB sampai Madiun pun jam sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB  dan acara sebagianpun telah dibuka oleh saudara yang lainnya.

Well sampai lokasi, yang bertempat di sebuah rumah makan daerah Madiun kota. Semua keluarga besar suami telah hadir dari berbagai daerah. Mulai dari Malang, Tuban, Depok, Ciputat, Surabaya, Pasuruan, Jember, Caruban dan masih ada daerah lain yang saya sendiri tidak hafal satu persatunya. 

Sungguh, moment halbi keluarga besar yang kami sebut dalam WAG Bani Abdullah ini menjadi suatu moment yang sangat berharga dan langka dengan berkumpul satu tahun sekali. Saling bercanda, makan bersama hingga foto bersama pun kami lalukan dengan sukacita. Sebagai fotografer dadakan, saya pun selalu kebagian motret semua peserta hingga per keluarga sebagai sesi penutup di acara ini. 
Tak lupa pula mengirimkan doa kepada almarhum dan almarhumah yang telah berpulang lebih dahulu. Ada pula moment bagi bagi angpao untuk semua cucu dari adeknya alm bapak mertua (baca : tante) yang membuat semua anak-anak happy menerima lembaran hijau dengan nominal20 ribuan.  

Semua akan merindukan moment yang didalamnya terdapat banyak sekali kebaikan dan Insya Allah keberkahan yang didapat dari pentingnya bersilaturahmi. 

Alhamdulilah, masih diberikan kebaikan dalam halal bihalal. Semoga di tahun tahun berikutnya kebersamaan kami masih tetap terasa dan semakin erat satu sama lain. Jadi ini keseruan halbi di keluarga suami, kalau kalian gimana gaess? 



***
Setoran artikel 37 minggu kedua bulan Mei 2023, WAG Blogger Traveller Batch 2




Komentar

Nita Lana Faera mengatakan…
Senang ya kalau keluarga besar 1 nenek itu masih terus akrab. Bahkan ngadain kumpul keluarga setahun sekali, di tengah kesibukan hidup di rantau. Bagusnya lagi ada iuran bulanan, jadi gak memberatkan yg ketempatan ya.

Jauh juga ya acaranya di Madiun. Mba Feb sama2 orang Malang sih ya, jadi pulang kampungnya sekalian. Dulu nenek juga berharap, "Sama2 orang Minang aja lah" biar pulang kampungnya sekalian gini, hahahah... Karena ongkos pulang kampung ke Padang kan mahal.