Merasakan Jadi "Ndoro" di Restoran Ndoro Bei Tuban

 

Review rumah makan Ndoro Bei (tulisanfebri314)

Sebenarnya makan di restoran Ndoro Bei ini adalah salah satu hal rangkaian dari tulisan saya sebelumnya. Saat kami para walsan sekolah progresif Bumi Shalawat Sidoarjo berkunjung melakukan halbi di ustad kamar anak-anak yang berlokasi di daerah Bancar Tuban. 

Setelah berilaturahmi dan makan siang di rumah Ustad Burhan, rombongan kami pun melanjutkan perjalanan ke pantai Semilir Tuban. Puas mantai, kami pun makan malam di resto yang menjual makanan khas Tuban yaitu kare rajungan. 

KENALAN DENGAN RESTORAN NDORO BEI TUBAN 
Untuk menuju ke resto ini, rupanya sedikit mengalami kendala dikarenakan letaknya yang berada di dalam kota. Menyebabkan kendaraan bus berukuran medium berisi 35 penumpang ini harus muter-muter dikarenakan larangan masuk ke beberapa jalan menuju di dalamnya. 

Udah sempat deg-deg an nih, karena memang saya yang berada di kursi penumpang paling depan ikut merasakan was-was saat membaca setiap tanda larangan di ujung-ujung jalan yang mengarahkan kami menuju resto yang pernah didatangi bapak presiden Jokowi ini. 

Saya pikir areanya ini berada di sepanjang jalan pulang. Ternyata pendapat saya keliru, resto yang bernuansa Jawa ini berada di dalam kota tepatnya di jl Dr Sutomo Barat Gedung Tridharma Kec Ronggomulyo Tuban Jawa Timur. 

Alhamdulilah, setelah muter-muter bus kami pun bisa mendapatkan akses masuk berbarengan dengan akses yang diperuntukkan bagi bus pariwisata para peziarah ke Tuban sebagai salah satu tempat wali songo dimakamkan. 

Sampai lokasi, adzan magrib pun berkumandang. Dikarenakan bus tidak dapat masuk, maka kendaraan yang kami tumpangi ini harus parkir persis di pinggir jalan raya. Beberapa petugas langsung sigap dalam melayani kami. Dikarenakan salah satu tim panitia bagian konsumsi telah melakukan booking terlebih dahulu, sehingga saat kami tiba di lokasi makanan sudah tertata rapi di meja prasmanan. Hal ini penting untuk efisiensi waktu ya gess. 

Pertama kali masuk, kita akan disuguhkan pemandangan bangunan khas Jawa Tengah dengan model rumah kayu Joglonya. Bernuansa coklat dipenuhi hiasan dinding yang nampak klasik dan menyatu dengan tema yang disuguhkan. Ada pula 

Beberapa menu telah menunggu rombongan kami yang terdiri dari santri dan walsan ini yang sedang melaksanakan sholat magrib terlebih dahulu. Mbak petugas berpakaian kebaya model kutu baru pun siap melayani kami dengan penuh senyum dan ramah. 

Oia asyiknya lagi di resto ini menyediakan menu prasmanan yang dapat dipilih langsung untuk 25 orang sesuai dengan paket rombongan kami. Adapun menu kami saat itu adalah nasi putih, es teh manis, kare rajungan, ayam goreng crispy, tahu goreng crispy, jamur crispy tak ketinggalan tumis kangkung sebagai menu sayur di meja panjang tersebut. Ada pula sambal dan saos yang menjadi pelengkap menu prasmanan itu. 

Kursi dan meja untuk makan pun didesain seperti meja makan dirumah. Sehingga nuansa hommy nya sangat terasa. Setelah semua peserta mengambil makanan, selaku PIC acara saya pun bisa tenang mengambil bagian. Untuk menu yang disajikan beberapa ada yang masih ada refill sementara ada juga yang porsinya sesuai dengan yang disuguhkan. 

Untuk kare rajungan rupanya menjadi favorit para peserta malam itu, 1 rajungan dibelah menjadi 2 dengan bagian sama besar. Masing-masing poris mendapatkan bagian rajungan yang  masih memiliki capit. Dimasak santan dengan bumbu rempah yang spesial, membuat saya dan teman-teman merasakan sensasi makan rajungan yang sesungguhnya dengan penuh keribetan gigit menggigit bagian daging yang ada di dalam cangkang atau capitnya. 

Rasanya enak, gurih dan empuk, rupaya bagian dapur paham betul selera lidah para pengunjung yang mendambakan rajungan dengan rasa khas tanpa amis sedikitpun. Untuk ayam crispy nya sama halnya dengan ayam crispy lainnya. Potongannya agak besar sehingga puas dalam menikmati bagian ayam yang empuk dan matang luar dalam ini. 

Sambalnya pun terasa pedas tetapi masih bisa dinikmati dengan rasa yang khas dipadu kare rajungan dan tumis kangkung yang menurut saya masih sedikit alot. Sehingga saat digigit masih sedikit keras dan nyeretin di tenggorokan. Selebihnya enak, hanya saja porsi es tehnya terbilang sedikit untuk gelas plastiknya yang berukuran plastik polkadot merah itu. 

Untuk fasilitasnya, terbilang cukup lengkap ya. Ada mushola, toilet yang saat saya datang bersama rombongan masih berada dalam perbaikan dan belum rapi sehingga terkesan sedikit kotor. Ada free Wi-Fi dan ada pula parkir area yang lumayan menampung beberapa mobil dan motor. Juga terdapat beberapa pilihan tempat makan yang bisa dijadikan favorit sesuai selera kalian. Kalau saya sofa besar empuk yang terdiri dari 4 sofa yang saling berhadapan dengan ukuran dan ketinggian meja yang menyesuaikan. 

NDORO DI RUMAH MAKAN NDORO BEI

Saat makan bersama walsan yang lain, saya pun tak ingin melupakan mengabadikan kebersamaan malam itu yang pasti tak akan terulang kembali. Panggilan "Ndoro" rupanya menjadi SOP bagi semua karyawan di sini. Ndoro yang artinya tuan cukup unik dan berbeda dari resto lainnya dan menjadi pelengkap konsep Jawa khas Tuban ini. 

"Mbak, boleh minta tolong difotokan" ungkap saya malam itu. Dengan balutan busana Jawa berwarna gelap, si mbaknya pun menjawab "monggo Ndoro". Setelahnya si mbak waitress pun bertanya "Ndoro, ijin foto ya untuk diupload pada instagram kami?" kami pun dengan kompak mengiyakan dan mempersilahkan menggunakan foto kunjungan rombongan kami malam tanggal 1 Mei 2023 lalu. 

Lagi-lagi sapaan Ndoro menjadi khas di telinga kami. Rupanya management ingin para pengunjung mendapatkan pelayanan maksimal termasuk sapaan Ndoro yang menjadi satu kesatuan servis di dalamnya. 

Kalian ingin merasakan menjadi Ndoro juga di resto yang memiliki 40 makanan khas olahan laut ini? yuk datang dan mampir ke sini. Bagi kalian yang ga sempat bisa juga membelinya secara online di Grab Food dengan nama Resto Rajungan Ndoro Bei Tuban atau call ke 0822 3334 0508 untuk Ndoro Delivery nya. Oia, kalau datang jangan diatas pukul 22.00 WIB ya karena resto ini buka dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. 

Buat yang masih penasaran, bisa kepoin dan tanya-tanya paket di @rajunganndorobei dan juga facebook di Rajungan NdoroBei. Resto yang kini berusia 6 tahun ini siap menemani aktivitas makanmu bersama keluarga atau teman dengan suasana klasik dan berkesan. Saya pun memanfaatkan untuk foto bersama mengabadikan moment kebersamaan malam itu. 

Alhamdulilah bisa silaturahmi ke Ustad Burhan selaku Murobih kamar mas Gavino sebagai santri bersama teman-temannya, dilanjutkan mantai di Pantai Semilir Tuban dan lanjut makan malam penuh kekeluargaan di resto yang kare rajungannya menjadi menu favorit para pengunjung ini.

***

Artikel ke 36 setoran minggu kedua bulan Mei 2023, WAG Blogger Traveller Indonesia Batch 2