10 Tahun Itu........



Membuatku belajar tentang banyak hal,
Menemukan banyak ilmu darimu,
Mengurai asa dan duka karenamu,
Membuatku menangis dan tertawa bersama,
Melangkahkan kaki dan berjalan bersama menapaki setiap tangga dan roda kehidupan,
Menikmati setiap detik hidup ini,
Mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepadaku,
Menjabarkan betapa pentingnya suatu keutuhan rumah tangga,
Mengesampingkan rasa egois satu sama lain,
Menyingkirkan rasa amarah dan dendam, 
Mendengarkan pasangan di saat yang tepat atau tidak tepat,
Membiasakan suatu masalah menjadi bukan masalah,
Melihat suatu cobaan sebagai suatu ujian kenaikan kelas,
Memandang kebaikan keluarga yang selalu sayang pada kami,
Merasakan bahwa berumah tangga itu tidaklah mudah,
Memahami bahwa pasangan itu berasal dari 2 hal yang berbeda untuk disatukan, 
Memaknai bahwa tangisan dan candaan anak-anak lebih penting daripada sekedar notifikasi HP kita,
Mengerti bahwa mereka anak kita bukan anak kamu ataupun anak aku,
Menyelami bahwa setiap diri kita adalah berbeda dan unik,
Memposisikan bahwa kita adalah contoh orangtua hebat dan terbaik buat Gavino dan Jovano
Menyadari bahwa keluarga ini adalah tim untuk saling berempati satu sama lain,  
Mengurai air mata duka menjadi suka,
Menjelaskan bahwa aku dan kamu adalah partner,
Merubah kebiasaan buruk menjadi baik, 
Menjadikan rumah tangga Rosul sebagai contoh teladan, 
Menganugrahkan bahwa setiap kejadian adalah moment bagi rumah tangga kita, 
Menangis dan tertawalah bersamaku,
Mimpi itu adalah kita.....bukan aku ataupun kamu,


Alhamdulilah, karunia ini sangat berarti bagiku ya Allah. Keluarga kecil tercinta, hasil kasih sayang antara Imam dan Rachma. Siapa sih kamu? Cepat sekali waktu berlalu, tepat malam ini menunggu menit berjalan, menunggu kalender berganti hari, di tengah malam dan ditemani nyamuk nakal yang berusaha menyentuh kulitku. Aku menuliskan banyak hal yang sesungguhnya tidak akan cukup untuk diuraikan. Semuanya tentang aku dan kamu. 

Allah begitu maha baik, telah mempertemukan aku dan kamu di tanggal 29 Januari 2006. Saat itu aku masih duduk di semester 5 menginjak ke semester 6. Kamu orang yang baru bertemu 2 jam denganku, di kursi tamu dengan datang seorang diri. Setelah beberapa hari  berlalu di telpon yang ketiga itupun kamu mengajakku untuk menikah. Jodoh memang ajaib, semua berlalu begitu saja. Mengalir seperti air. Terbilang cepat memang karena November 2005 kita ketemu, Desember 2005 kau minta keluargamu datang memintaku dan di akhir januari 2006 dulu, Ayahku "memberikan" anaknya yang bandel ini padamu. Dan selamat...karena di hari itu, hujan turun deras sekali karena di tanggal 29 Januari memang bertepatan dengan hari raya Imlek sehingga di pelaminan pun terasa segar karena tidak lama tamu pulang hujan deras pun mengguyur bumi Arjosari.

Malam itu, aku seperti wanita yang paling bahagia bisa menikah dengan lelaki yang entah....belum kukenal lama dan praktis kita hanya ketemu sekali saja, karena sebelumnya engkau datang hanya untuk sengaja melihatku dengan berpura-pura menelpon di wartel milik keluargaku. Tapi entah kenapa aku merasa nyaman-nyaman saja saat perkenalan dan telpon-telpon berikutnya setelah pertemuan. Cepatnya waktu ini berjalan, aku masih ingat ketika kamu benar- benar bisa membuatku menjadi wanita yang merasa deg-degan dan bergetar ketika tangannya kau sentuh. Bahkan sampai usia 1 tahun pernikahan kita. Aku masih canggung berhadapan atau bersentuhan denganmu lelaki yang harus kutinggalkan untuk menyelesaikan gelar sarjana hukumku. Wanita yang kau ajarkan harus bisa mandiri, wanita yang bisa tegar dan kuat menghadapi masalah berdua denganmu. Menjadikan dirimu sebagai imam buatku dan juga 2 jagoan yang selalu kaurindukan. Tetaplah bersamaku sesuai janjimu pada Ayahku malam itu. Semoga kita bisa kuat bersama menghadapi krikil krikil dalam badai yang selalu akan mengancam rumah tangga ini untuk 10 tahun kemaren, 10 tahun besok, 10 tahunnya lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi sampai Allah memanggil satu satu diantara kita Aamiin. Langengkan ya Robb.

***
febriantyrachma.blogspot.com
Gavino (7) dan Jovano (4), investasi dunia akherat
Emmm berat juga ternyata menjadi penyair itu harus benar - benar bisa memahami apa yang ditulisnya dan dirasakannya. Sekarang setelah 10 tahun berlalu usia pernikahan kita banyak hal yang membuat aku mengerti bahwa cinta tidak harus diucapkan, sayang tidak harus dengan kata-kata walaupun kamu belum pernah mengucapkan itu padaku selama 10 tahun ini. Tapi aku sadar bahwa kamu menyimpan cinta dan sayang untukku yang buanyyyakkk sekali dalam perbuatan, sikap dan prilakumu. Memang sih kamu juga sering bikin nangis, bikin sebel, bikin kecewa dan sedih. Kalo lagi gini pasti bawaannya pingin nyanyi kenceng-kenceng di kamar deh sampai mas dan adek merasa heran dan aneh, lihat bundanya nyanyi kayak orang ngamuk. (Astaghfirulloh..tidak untuk ditiru ya pemirsa ^_^).

Kata maaf dan terimakasih sering kudengar dari mulutmu, tidak malu dan canggung pastinya kau melakukannya untuk hal-hal kecil sekalipun. Kalo maaf sudah keluar dari bibirmu, pasti setan membisikkan padaku "kamu menang yeyyy" tidak adil sih memang, tapi maaf ya Allah telah menitipkanku padamu. Seorang wanita yang kamu ajak merantau tanpa sanak saudara satupun yang jauh dari kota Malang, kota yang selalu dirindukannya. Seorang wanita yang masih suka marah-marah untuk suatu hal yang kecil ataupun tidak jelas. Wanita yang tidak suka bila kamu berkata dengan nada tinggi ketika marah. Wanita yang kau ajarkan dengan kehidupan yang sederhana dan apa adanya sebagai seorang istri PNS. Wanita yang akan selalu marah dan sebel ketika HP putih lebar itu berada di tanganmu ketika sudah sampai di rumah karena pasti waktumu akan habis dengan barang yang menyita perhatianmu itu ketimbang kami istri dan anakmu. Wanita yang selalu ngomel jika kau makan sedikit sekaliiii bahkan lebih sedikit dari makan adek Jo. Wanita yang selalu ingin kamu mau rutin berolahraga. Wanita yang amarahnya suka kamu redakan dengan cerita-cerita islammu. Wanita yang sebenarnya tidak kamu kenal menjadi wanita yang kamu butuhkan dalam hidupmu. Kau yang telah memilih aku (gubrakk kayak lagu aja). Jangan bosan mengingatkanku untuk menjadi pendamping terbaik hidupmu.

Akupun juga bukan wanita sempurna, Allah menitipkanmu menjadi pasanganku tanpa tahu siapa sebenernya kamu. Kamu yang selalu mengucapkan "sabar dan syukur Bund" setiap aku mengeluh tentang hidup ini. Wanita yang tidak suka memasak. Wanita yang terbiasa dengan hidup nyaman dengan fasilitas yang selalu engkau usahakan untuk dipenuhi. Wanita yang kadang tidak sabar mendidik anak-anakmu, Wanita yang kadang rapuh dan suka menangis setiap merasa ada masalah besar yang harus cepat diselesaikan. Wanita yang tidak sabar mendengarkan "ceramah" singkat tentang ilmu agamamu, Wanita yang kadang suka egois dan kau mampu meredam dengan caramu yang unik.


febriantyrachma.blogspot.com
Dulu dan Kini
10 tahun ini kehidupan kita berwarna ya sayang..........rasanya asam, manis, asin (kayak nano-nano qiqiqiqi) bercampur menjadi satu. Maaf kalo belum bisa menjadi yang terbaik dan mendekati harapan buat kamu. Terimakasih sudah mau mendampingiki dalam hidup ini. Badai besar 10 tahun pertama seperti kata orang bahwa pernikahan kelipatan 5 ujiannya sangatlah berat. Yeyyyy telah bisa kita lalui dengan linangan air mata sedih dan senyum tawa bahagia pastinya.

10 tahun sudah kau hadir dalam hidupku, dan aku  juga menjadi bagian cerita dirimu. Dari 2 keluarga menjadi 1 keluarga besar. Dari berdua menjadi berempat. Dari susah menjadi senang. Dari tangis menjadi bahagia, dari egois menjadi bersama, dari marah menjadi sabar, dari buruk menjadi baik, belajar..belajar dan belajar menghargai pasangan, menyangi dan mensyukuri kondisi pasangan yang tidak sekedar kelebihan tapi juga dengan kekurangannya yang merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan.  Pastinya akan membuat kita saling mengerti tentang berartinya suatu makna kebersamaan.

10 tahun membuat Allah menitipkan banyak cintaNya untukku, untukmu dan untuk kita. Gavino penurut yang sudah berusia 7 tahun di bulan ini, juga Jovano si ganteng yang sudah 4 tahun juga di bulan ini. Semua kebahagiaan ada tumplek blek di bulan ini. Ditutup dengan akhir bulan, akhir kalender dengan ultah pernikahan kita. Semoga Allah tetap merahmati kita dengan kasih sayang dan cinta untuk hambaNya yang penuh dosa ini. Semoga separuh agama kita bisa kita jalankan sampai Allah berkata "cukup". Imam dan Rachma adalah dua makhluk Allah yang unik dengan kepribadian menarik. Tetaplah bersamaku, dekatlah denganku, tuntunlah aku, dan jaga sampai kau mampu untuk menjaganya. Janganlah lelah dan letih untuk Gavino dan Jovano semangatmu. Aku sayang Kamu dengan sepenuh hati dan jiwaku. Terimakasih 10 tahun selama ini, kejutannya, tangisnya, bahagianya, harunya, sedihnya, senangnya, kecewanya, sukanya, suksesnya. Maaf untuk salah yang tercipta, Semoga Allah selalu merahmati kebahagiaan kita sampai saat ini, besok, lusa dan seterusnya. Jadilah Imam buatku dan kedua pangeran kecilmu.


 Dalam linangan air mata cinta, 
 Tangerang 29 Januari 2016 ; 02.15
febriantyrachma.blogspot.com










Aku...wanita yang kau pilih


*****






febriantyrachma.blogspot.com
Kejutan kecil untuk Imam-ku
Tips: Isi blog ini, sebelum diposting diprint terlebih dahulu dan dilipat kecil sebagai kejutan untuk ditaruh di dalam laptopnya, jadi ketika mau kerja di kantor, klik dan buka. Taraaaaaaa ada hadiah dari istrinya yang punya hobi baru ^_^ kejutan simple tapi mengena kan (Horee begadang sampai jam 03.00 terbayar sudah dengan ucapannya di WA dan bilang surprise dengan kata2 yang amazing). Silahkan dicoba buat para Bundsay yang pengen kasih surprise kecil buat suami tercinta. Jadi keinginan saya supaya suami adalah pembaca pertama di hari ultah pernikahan terpenuhi. Dengan cara "elegant"ini Yesss.