Belajar Menjadi Ibu Bijak Dalam Keuangan Rumah Tangga Yuk


Emm saya masih ingat ketika awal-awal menikah dan dihadapkan pada kondisi dimana suami langsung memberikan sejumlah uang yang menjadi gaji, honor, bonus ataupun tunjangannya sebagai PNS kepada saya di beberapa waktu dalam satu bulan. 

Hemm diapain ya nih duit ahahaha pikir saya waktu itu, selain digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan tentunya harus ada yang saya simpan dong untuk kebutuhan darurat atau kebutuhan tidak terduga.

Jadi sebisa mungkin, saya menghindari pengeluaran yang banyak supaya tidak melebihi penerimaan. Tapi, makin kesini tingkat inflasi semakin naik setiap tahun, anak-anak juga sudah besar dan otomatis membutuhkan biaya pengeluaran yang tidak sama dong ya saat saya masih menjadi penganten baru atau awal menjadi mahmud 8 tahun yang lalu. Dan sekarang, suka bingung deh mengapa uang dari mas suami tercinta cepat banget habis wkwkkwk 😆😆.

Waduh, harus atur strategi nih. Sudah harus banyak belajar lagi, tentang keuangan yang pastinya PR banget deh supaya tidak keteter dalam mengelola keuangan rumah tangga. 

Nah selain belajar dari buku, radio, televisi juga sharing dengan pengalaman teman-teman yang sudah berpengalaman dengan keuangan rumah tangga alias menikah dan punya anak duluan. Saya pun suka melihat Youtube tentang bagaimana mengelola keuangan yang baik. 


Makanya, sudah familiar banget sama financial educator mbak Prita Ghozie yang smart dan cantik di acara workshop Financial Check Up bersama Visa kartu kredit hari selasa, 25 Juli 2017. 

Bertempat di sebuah kafe kekinian Attarine Jakarta Selatan, saya dan teman-teman yang berkesempatan menghadiri acara yang padat ilmu ini pun tidak menyia-nyiakan moment berharga ini dengan begitu saja. 

Sebelum masuk, saya pun diminta mengisi daftar hadir dan mendapatkan selembar kertas yang berisi besarnya rincian pengeluaran. Awalnya sempat bingung "buat apa ya kira-kira ini kertas" oke simpen saja dulu ya Feb, dan ikuti workshop dengan baik xixi. Diawali dengan minum teh manis hangat dan menikmati sepotong roti, kami pun siap menyerap ilmu di pagi hari itu. 

Mrs Adhe Hapsari selaku Director Of Corporate Comunication Visa
Tidak beberapa lama setelah acara dibuka, hadirlah seorang wanita cantik yang menjabat sebagai Director Of Corporate  Communication Visa For Indonesia, Vietnam, Cambodia dan Laos Mrs Adhe Hapsari yang nampak elegant dengan gaya busananya. 

Nah, selain mengucapkan selamat datang dan selamat belajar tentang keuangan kepada ahlinya beliau juga menyampaikan bahwa workshop ini adalah rangkaian dari program Ibu Berbagi Bijak dengan akun instagramnya @ibuberbagibijak yang digawangi oleh Visa Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 

Dengan adanya program yang akan berlanjut terus ini, diharapkan kami para peserta mendapatkan pengetahuan tentang rencana keuangan yang baik dan ideal untuk keluarga Indonesia. 

Nah, setelah mendengarkan singkat sambutan dari Mrs Adhe Hapsari, kini saatnya duduk anteng pasang mata, pasang kuping untuk menyimak penjelasan dari Mbak Prita Ghozie selaku finacial educator kami di pagi menjelang siang ini.

Nampak antusias kami pun menyimak setiap detil tentang apa yang beliau sampaikan dengan semangat 😅. Nah pelan-pelan beliau pun menjelaskan kepada kami bagaimana sih Financial Check Up yang benar dan apa saja sih yang kudu diwaspadai sehingga keuangan kita pun dapat dikategorikan ke dalam keuangan rumah tangga yang sehat. 
Mbak Prita Ghozie Narsum Ibu Berbagi Bijak Kali ini
Dan, tahukah teman-teman yang namanya permasalahan keuangan itu ada beberapa hal lho yang harus diketahui seperti kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan (ini kayaknya yang saya akui haha) ,tingginya gaya hidup, ukuran hutang, tingkat inflasi. 

Lalu, setelah kita mengetahui sumber permasalahan yang terjadi dalam keuangan rumah tangga, sekarang saatnya kita belajar bagaimana mencapai kondisi yang ideal. 

Nah, ada beberapa hal nih yang bisa kita lakukan untuk mencapai kondisi ideal seperti melakukan financial Check up, membentuk dana darurat, mengatur keuangan, membuat anggaran belanja dan pastinya merencanakan keuangan dengan baik. 

Hayooo sudah pada melakukan financial Check Up belum? perlu lho ternyata setiap satu tahun sekali. Entah di awal tahun atau pertengahan tahun tergantung kesepakatan dengan pasangan saja lebih nyamannya dilakukan kapan. 

Dan jangan lupa ya ini dia perangkat yang kita butuhkan untuk memenuhi hitungan dari Financial Check Uo keuangan kita seperti Tabel kekayaan bersih, tabel arus kas, hitungan rasio - rasio keuangan dasar. Jika kita telah memiliki 3 point ini, maka silahkan berseluncur dan mulai melakukan financial check up deh. 

Dan pastinya, setelah kita melakukan financial check up dari situ kita akan tahu, masuk ke dalam kategori manakah keuangan kita? TIDAK SEHAT, SEHAT, MANDIRI atau bahkan SEJAHTERA. Menurut mbak Prita nih, tingkat keuangan yang TIDAK SEHAT adalah pengeluaran yang lebih besar dari penghasilan, berutang dengan kartu kredit dan pastinya tidak memiliki aset. 

Lalu, jika kita memiliki kondisi keuangan rumah tangga yang SEHAT, maka cirinya adalah memiliki pengeluaran yang lebih besar dari penghasilan, mampu membayar kartu kredit meski terlambat dan memiliki investasi minimal. 

Kemudian untuk masuk ke dalam kategori keuangan yang Mandiri, maka cirinya adalah penghasilan lebih besar dari pengeluaran, Tidak memiliki kartu kredit dan mempunyai investasi yang maksimal. Kondisi ini dikatakan ideal untuk sebuah rumah tangga. 

Dan peringkat keuangan yang paling tinggi adalah SEJAHTERA, yaitu dimana penghasilan lebih besar dari pengeluaran, memiliki penghasilan tambahan dari aset yang dimiliki, tidak memiliki utang dan banyak berderma dengan uang yang dimiliki. 



Oia, pesan mbak Prita juga menambahkan bahwa jangan lupa untuk menjaga arus kas masuk (seperti, gaji, bonus, tunjangan THR, misi dan hadiah) dan arus kas keluar ( termasuk ke dalamnya biaya rumah tangga, cicilan pinjaman, biaya liburan, kurban dan PBB) nah sebagai ibu selaku mentri keuangan, kita mengupayakan kedua arus ini tetap stabil ya, karena dengan begitu kita dapat menciptakan keuangan rumah tangga yang berperingkat SEHAT pastinya.  

Jangan lupa juga ya temans, supaya kita juga harus menyiapkan dana darurat lho dalam keuangan rumah tangga kita. Karena dana darurat ini penting dan memiliki banyak manfaat pastinya. Seperti :

  1. Biaya dokter, obat, rumah sakit yang sifatnya tidak bisa ditunda
  2. Musibah bencana alam, kemalingan ataupun kematian
  3. Terjadinya PHK secara mendadak
  4. Kerusakan peralatan rumah tangga yang signifikan seperti AC rusak, kulkas rusak, genteng roboh dll yang memiliki sifat tidak terduga dan memerlukan penanganan dengan segera
Satu lagi nih, pelajaran penting yang bisa saya ambil hari ini adalah, bahwa keuangan rumah tangga kita dikatakan ideal jika kita memiliki peningkatan aset atau kekayaan dengan kenaikan 10% pertahunnya. nah loe Feb pasti deh belum kepikiran sampai sini 😆. Makanya ilmu banget deh sama workshop yang edukatif banget buat emak-emak yang haus ilmu literasi kayak saya. 

Yuhuu, belum sampai sini keseruan kita kali ini, karena kami pun diminta mengisi selembaran kertas yang dibagikan di awal registrasi. Ohhh ternyata terpakai disini to? gumam saya dalam hati. Karena seluruh peserta yang hadir diminta mengisi nya secara jujur dengan kondisi keuangan masing-masing rumah tangganya dengan tujuan untuk melakukan Financial Check Up. 

Harap Diisi Dengan Jujur ya xixi
Saya pun mengisikanya dengan jujur, dan hasilnya adalahhhhhhhh masih banyak kelirunya wkwkwk. Duh duh dasar emaknya Gavino Jovano ya 😐 karena ternyata angka persentase yang saya tuliskan masih belum cucok dengan angka ideal dari mbak Prita. Karena angka alokasi ideal yang diajarkan mbak Prita pada kami adalah :
  1. Zakat, sedekah 5%
  2. Menabung dana darurat 10%
  3. Biaya Hidup 30%
  4. Cicilan utang/ pinjaman 30%
  5. Investasi 15%
  6. Gaya Hidup 10%
Well saya dan teman-teman ini pun banyak melongo dan cengar-cengir sendiri lho siang itu karena melihat apa-apa yang disampaikan beliau memang banyak benarnya ahahaha. 

Yukk ahh kita singsingkan kedua lengan, mengikat ikat pinggang dan belajar lebih baik lagi bagaimana mengatur keuangan yang tepat untuk keluarga kecil kita. Belum terlambat kog, untuk menjadi ibu bijak dalam hal mengatur keuangan rumah tangga. Sehingga kita pun tidak mengalami syok jika bertemu akhir bulan dan menunggu awal bulan yang dinanti akan datang hehe 😅.

Terimakasih sharing ilmunya Ibu Berbagi Bijak dan juga Visa Indonesia. Saya pun terbantu banget deh dengan workshop literasi keuangan yang penting untuk membantu mengatur keuangan rumah tangga saya bersama 3 lelaki tercinta hehe. Semoga acara menarik seperti ini akan sering digelar ya, supaya kita para mahmud (halahhhh) bisa lebih paham dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Komentar

Herva Yulyanti mengatakan…
eaaa keuangan itu emang sensitif banget y mba Feb dan aku juga masih ga sehat kayaknya soalnya masih belum bedain prioritas dan kebutuhan wkwkwk
catatanemak mengatakan…
Masalah keuangan ini yg sering bikin kepala pusing 7 keliling. Inilah ujian sekaligus PR utk ibu rmh tangga di seluruh muka bumi, mampukah mengatur keuangan dg bijak sesuai dg pemasukan yg diterima. Jgn sampai blm waktunya gajian eh sdh melompong tuch dompet wkwkwk
Febrianty mengatakan…
Nah iya bener banget mbak, buat sensitif dalam segala hal kalau itu mah
Febrianty mengatakan…
Nah iya bener banget emak wkwkwk, jangan sampai ya sebelum akhir bulan sudah melompong dan bikin bengong deh wkwk. Yukk pinter ngatur kita
Ratna Dewi mengatakan…
Biar tetep bisa beli baju buat OOTD kita, berarti harus pintar-pintar atur uang ya bu. Jangan sampai malah jadi tekor, hihihi.
Ade ufi mengatakan…
Semua dah dijalanin, tapi baru ngeh ternyata harus menabung dana darurat 10% ya. Hmm.. bener juga sih. Besok mulai deh sisihkan buat dana darurat.
NinnaRosmina mengatakan…
Wah, kayaknya aku butuh financial check up nih, mbak
Kalau habis ikut acara begini, pasti semakin bijak ya mengatur keuangan.
Nita Lana Faera mengatakan…
Jadi teringat sharing seorang teman yang jangankan keuangan rumah tangga, uang bisnis dia pun habis sama istrinya tanpa catatan pengeluaran yg jelas. Memang diperlukan kejujuran dan disiplin dalam mengelola keuangan rumah-tangga, apalagi amanah dari suami. Toh kalau income dan payment yang seimbang, dampak baiknya untuk keluarga juga.
Ahmad Kumaedi mengatakan…
wah ada sharing ilmunya Ibu Berbagi Bijak dan juga Visa Indonesia ya, semoga juga diadakan di kota-kota lainnya mbak. #pesen
Febrianty mengatakan…
Hehe aamiin semoga ya
Febrianty mengatakan…
Nah miris ya kalo kayak gitu. Emang bener sih jujur itu perlu dengan pasangan. Terlebih dalam hal keuangan ya. Btw mencatat setiap pengeluaran itu emang penting ya
Febrianty mengatakan…
Aamiin pastinya harus dipraktekkan dong ya
Febrianty mengatakan…
Yukk dicek dan ricek hehe
Febrianty mengatakan…
Nah iya bener banget itu. Beli baju harus tetep dong ya menyalurkan hobi haha
Febrianty mengatakan…
Yukk ummi masih ada waktu buat nyiapin dana darurat hehe
Dee - HDR mengatakan…
Lengkap banget informasinya. Thank you for sharing ya Kak Febri :)

Cheers,
Dee - heydeerahma.com
Febrianty mengatakan…
Sama-sama makasih sudah mampir
Sarieffe mengatakan…
Aku juga sedang belajar berfinansial dengan benar nih mba, khawatir juga kalau ternyata pengeluaran perbulan lebih besar dari pemasukan kita. Duh..
Febrianty mengatakan…
Nah betul kan, emang harus terus belajar nih kalau buat urusan finansial