Antara Pohon, Aksi Sederhana Dan Hari Bumi Untuk Kepedulian Terhadap Perubahan Iklim

tulisanfebri258

SAYA DAN POHON

"Kak, pesen spanduk dong. GPL dan tolong dibikinkan yang bagus ya" Tiba - tiba chat WA saya berbunyi yang isinya membuat saya pun senyum senyum sendiri seperti membaca pesan dari Ayang rasanya. 

Pesan pun bersambung hingga saya menemukan request spanduk yang berisi "Hijau Sekolahku Hijau Bumiku Save The Earth, Because We Care" dan teman saya ini menyodorkan contoh gambar yang harus masuk ke dalam spanduk pesanannya. 

Yapp, terkadang saya pun melayani penjualan jasa yang berhubungan dengan dunia digital printing. Bekerjasama dengan salah seorang rekan yang memiliki bisnis di bidang printing, saya pun berhasil menyelesaikan pesanan dadakan seperti ini. 

"Kak, tolong masukin gambar ini di spanduk ya. Jadi kami akan membagikan 30 bibit pohon ke sekolah yang memang sangat concern dengan penghijauan demi kenyamanan anak-anak belajar. Nah menyambut hari Bumi sekolah Queena pengen bikin acara juga. Makanya kudhu dipersiapkan dari sekarang" 

Saya pun secepat kilat mengantarkan spanduk pesanan dan sampai rumah pun saya langsung dihadapkan pada beberapa tanaman yang mati tidak terurus karena ada yang sok sibuk huhuhu. Dalam hati saya langsung merasa terpukul deh "secara barusan dapat duit dari "berharganya pohon"...ehh sampai rumah malah disuguhi pemandangan atas pohon sendiri mati lemas tak berdaya karena tidak terawat"

Padahal seharusnya dari customer saya juga harus belajar memaknai betapa berartinya sebuah pohon untuk kehidupan, moso kalah sama anak kelas 1 SD yang sedari dini sudah dikenalkan untuk mencintai bumi demi kelestarian lingkungan.

Seperti yang kita tahu banyak sekali manfaat pohon yang bisa kita ambil dalam kehidupan sehari-hari seperti yang saya ringkas dari web dinas lingkungan hidup Kabupaten Probolinggo sbb :

  1. Memiliki nilai keindahan 
  2. Dapat mencegah erosi sehingga terbebas dari banjir
  3. Mengatur tata air 
  4. Menurunkan suhu setempat
  5. Tempat hidupnya satwa 
  6. Menjag keseimbangan alam 
  7. Melindungi dari panas, angin dan debu
  8. Menghasilkan O2 dan menyerap CO2
Dan yang paling penting dari itu semua adalah, dengan menanam pohon kita bisa lho ikut mencegah adanya perubahan iklim. Yess, perubahan iklim yang kini menjadi concern banyak pihak mengingat kehadirannya yang sungguh meresahkan jiwa raga. Yapp karena banyak sekali yang berimbas atasnya.

Yuk lah kenalan dulu dengan yang dimaksud perubahan iklim. Jadi seperti yang disampaikan oleh Kementerin Lingkungan Hidup 2021, menyebutkan bahwa perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat lho, namun akan berlangsung dalam kurun waktu yang panjang. 

PERUBAHAN IKLIM YANG TIDAK DINANTI

Apalagi semakin ke sini perubahan iklim semakin dirasakan dan membuat tidak nyaman yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Emm bener juga sih, apalagi saat saya pulang ke kota kelahiran di Malang yang kini sudah mulai menunjukkan cuaca sangarnya. 

Yess, dengan adanya perubahan iklim ini imbasnya bisa kemana-mana lho. Contoh sederhananya kota Malang yang dulu banyak dipuja dan dirindukan oleh para pendatang karena kesejukan dan dinginnya yang membuat orang malas mandi kini hanyalah kenangan. Malang sudah tidak sedingin dan sesejuk dulu pun sudah mulai meresahkan banyak pihak tidak cuma para pendatang namun juga para pemangku kebijakan setempat.
 
Kota Malang yang Mulai Panas 
Itu, baru ngomongin Malang yang kena imbas perubahan iklim. Belum ngomong Tangerang yang menjadi tempat berpijak saya dan keluarga kecil saat ini. Bahkan saat mengetik curhatan ini saja, layar di HP menunjukkan" Tangerang 32°" padahal di luar mendung tetapi suhunya sudah setinggi itu..lumayan kan kalau berjemur bisa langsung merubah warna kulit dong haha. 

Perubahan iklim yang kita rasakan saat ini pastinya akan berdampak pada banyak hal (Seperti yang disampaikan oleh Yayasan Indonesia Cerah) antara lain adalah :
  1. Gelombang panas ekstrem 
  2. Meningkatkan kejadian kebakaran hutan ekstrem 
  3. Meningkatnya resiko kekeringan 
  4. Meningkatkan resiko terjadinya banjir di berbagai daerah
  5. Menyebabkan Topan 
  6. Kenaikan permukaan laut dan banjir pesisir (ROB)sehingga mempengaruhi penghasilan nelayan
  7. Produksi beras menurun
  8. Produksi kopi menurun (notabene mempengaruhi penghasilan para petani)
  9. Terumbu karang dan wisata bahari bisa lenyap
  10. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi
Point terakhir sebenarnya adalah hal yang bisa mengganggu perekonomian masyarakat Indonesia secara garis besar. Yuk lah, mumpung belum terlambat masih bisa lho kita mencegah perubahan iklim dengan sebisa mungkin dan dengan hal sederhana. 

CARA MENCEGAH PERUBAHAN IKLIM SEDERHANA

Intinya ga nyaman lah ya karena semakin ke sini, perubahan iklim pun membawa dampak buruk dan sudah sebaiknya kita ikut mencegahnya. Tentunya dengan mencegah secara mudah dan sederhana. Banyak lho hal-hal kecil yang kita lakukan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim seperti (yang saya rangkum dari laman Merdeka.com):
  1. Kurangi pemakaian kendaraan bermotor, sebisa mungkin gunakan transportasi umum
  2. Membeli barang hemat energi 
  3. Menanam pohon (satu rumah satu pohon. Ini penting sih karena menjadi sumber oksigen yang kita hirup saat ini. Supaya manfaatnya bisa diwariskan ke anak cucu kelak)
  4. Ajak orang lain ikut melestarikan lingkungan 
  5. Kurangi penggunaan listrik, cabut setelah digunakan 
  6. Kurangi pemakaian AC secara berlebihan 
  7. Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle
Oia selain 7 cara di atas, masih ada juga lho cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencintai bumi ini. Apalagi tepat di tanggal 22 April 2022 nanti akan diperingati sebagai hari bumi yang sudah sepatutnya kita dukung demi keberlangsungan generasi anak cucu di masa yang akan datang. 

Jangan sampai kita mengadakan perubahan menunggu alam bergerak seperti beberapa waktu lalu di kota Malang. Sangat menakutkan dan pastinya mengkhawatirkan banyak orang jika ini terjadi juga di banyak daerah Indonesia.


KENALAN DENGAN #UntukmuBumiku #TeamUpforImpact

Saking pentingnya kita mencintai Bumi, maka tak heran jika dunia Internasional pun menjatuhkan tanggal 22 sebagai hari Bumi. Kalau kata wikipedia sih menyebutkan bahwa setiap tanggal 22 April 2022 diperingati sebagai hari Bumi yang bersifat tahunan dan dirayakan oleh seluruh dunia dengan tujuan menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan. Hari Bumi pun sebenarnya dirancang dengan memberi apresiasi terhadap planet yang ditinggal oleh manusia yang bernama Bumi. 

Nah, gerakan #UntukmuBumiku #TeamUpforImpact itu sangat concern terhadap hari bumi yang akan berlangsung di 22 April 2022 nanti. Gerakan ini tuh sebenarnya adalah aksi sederhana yang dilakukan secara serentak yang pastinya akan membawa dampak yang sangat besar untuk kebaikan bumi yang kita pijak. 

Teman-teman akan menemukan beberapa aksi sederhana yang akan dilakukan oleh banyak orang yang peduli dan cinta akan lingkungan. Bisa joint dan memilih 7 aksi yang dilakukan pada hari berbeda-beda (bisa pilih salah satunya saja).

Caranya cukup simple, kita hanya memilih aksi yang menurut kita bisa dilakukan pada hari yang ditentukan selama bulan April. Lalu masukkan nama dan alamat email lalu klik Team Up Now dan akan keluar gambar yang siap kita bagikan dengan pilihan berbagai sosmed seperti : facebook, instagram, twitter, whatsapp dan download. 

Jadi, ada 7 aksi sederhana yang bisa kita pilih di hari tertentu dengan memilih hari dan aksi yang related dengan keseharian kalian. Seperti : 
  1. Senin : Tidak membeli makanan/ minuman dalam kemasan 
  2. Selasa : Mengurangi pemakaian listrik selama 2 jam 
  3. Rabu : Tidak makan daging merah
  4. Kamis : Tidak menggunakan Tissu
  5. Jumat : Tidak naik kendaraan dengan berbahan bakar bensin
  6. Sabtu : Tidak menyalakan TV
  7. Minggu : Tidak menghasilkan sampah makanan
Tentunya setelah kita memilih, diharapkan akan konsisten dengan apa yang telah kita putuskan. Lakukan aksi tersebut seperti apa yang telah kalian pilih. Saya pun penasaran dan tak ingin ketinggalan ikut berpartisipasi dengan memilih aksi hari senin, sebagai bentuk kepedulian terhadap perubahan iklim dengan mengklik kotak merah yang ada gambar botolnya sebagai simbol dari aksi "Tidak membeli makanan/minuman dalam kemasan" 

Sesimple itu lho aksi nya ini. Tetapi jika dilakukan secara serentak oleh banyak orang, maka hasil yang didapatkan juga luar biasa. Yapp... kalau bukan kita siapa lagi dan kapan lagi yang ikut bergerak demi kepentingan dan kenyamanan tinggal di bumi yang jika kita jaga tidak akan "marah dengan lukanya" yuk bersama kita bisa ikut menjaga kestabilan lingkungan supaya terhindar dari pemanasan global yang pastinya akan membawa perubahan iklim dengan tidak baik. 

Oke, segitu dulu ya tulisanfebri kali ini. Ketemu lagi di tulisanfebri berikutnya dan jangan lupa untuk menanam pohon meskipun cuma satu demi keberlangsungan hidup generasi penerus kita di masa yang akan datang. Tetap berusaha untuk 1 rumah 1 pohon

Ga heran deh jika banyak kantor, pabrik, sekolah, tempat ibadah bahkan lingkungan komplek tempat tinggal mewajibkan penghuninya untuk ikut serta gerakan menanam pohon. Dikarenakan memang dampaknya, satu pohon yang  memiliki berjuta manfaat.  







Komentar

Andiyani Achmad mengatakan…
pertama kali familiar dengan istilah climate change dan jadi perhatian khusus itu pas aku bekerja sebagai sekretaris di salah satu law firm di Jakarta. Itu tahun 2009, wow udah lama ya.. dan makin ke sini makin meresahkan climate change makanya penting banget buat para manusia menjaga dan melilndungi lingkungan dengan aksi sederhana untuk bumi tercinta
nurul rahma mengatakan…
Aduh, ngeri banget deh mbaaa kalo kita ngikutin update seputar dampak perubahan iklim.
Yg namanya banjirr, trus ujan deres pakai angin kenceng, trus panas kerontang super hadeehh banget!
Nurul Sufitri mengatakan…
Wah, ada 7 aksi sederhana yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari2 nih. Perubahan iklim memang membuat berbagai kondisi menjadi kena dampaknya. Bandung dan Malang contohnya, yang dulu sejuk, segar, dingin, eh sekarang jadi panas suhu udaranya. Lepek gitu ya kalau siang2. By the way aku juga sudah lama memulai membawa wadah bekal dan minum sendiri dari rumah saat bepergian, sehingga berusaha mengurangi sampah plastik.
Okti Li mengatakan…
Jujur mengajak orang lain untuk peduli lingkungan itu susah banget. Jadi ya sudahlah, kita sendiri aja dulu yg memulai. Lalu keluarga inti dan lama lama semoga menular kepada lingkungan terdekat dan seterusnya hingga jadi komunitas besar. Ya... Semoga
Farida Pane mengatakan…
Susah sih menghindari makanan dan minuman kemasan ini. Tapi bakal terus diusahakan deh mengurangi sedikit demi sedikit
Katerina mengatakan…
Aku kepikiran dengan aktivitas belanja makanan lewat ojol food itu lho mbak, kemasan packingnya kan ga jauh-jauh dari plastik. Entah kantongnya, maupun kotak wadahnya. Kalau satu kali belanja buat orang serumah dengan 4 anggota keluarga, udah berapa banyak itu ya. Belum kalau belanjanya pagi, siang, malam. Aduuh :D

Itu kenapa saya pilih catering, karena diantar pakai rantang yang bisa dicuci dan pakai lagi. Kalau order makanan lewat ojol food, sekarang udah tahu mana yang pakai kotak ramah lingkungan dan enggak, jadi bisa milih yang aman buat lingkungan.
Jasa Pengiriman mengatakan…
kesadaran harus di mulai dari diri sendiri untuk menjaga likungan agar tetap asri
Dennise Sihombing mengatakan…
Sudah beberapa tahun ini saya mencoba untuk mengurangi perubahan iklim seperti yang disebutkan kak Febri diatas.Seperti mengurangi penggunaan AC,listrik.Ini kalau malam lampu yang nyala hanya teras saja dan kamar dengan watt kecil
Lintang mengatakan…
Wah keren kalau bisa menjalankan 7 aksi sederhana tiap hari yah. Kalau tidak menyalakan TV sih bisa nih, sebenernya semua bisa dilakukan pokoknya harus briefing anak-anak dulu. kerja sama dalam keluarga penting banget agar misi ini sukses. Anak-anak juga udah sering banget aku ingetin untuk mengurangi pakai tisu, mengurangi pemakaian listrik dan air. Pokoknya ngga males ngingetin pun, sampai akhirnya mereka punya kesadaran sendiri untuk peduli pada lingkungan.
Nanik nara mengatakan…
Aksi sederhana 7 hari ini kalau bisa dilaksanakan konsisten bakal bagus banget, nggak cuma buat lingkungan tapi juga buat diri sendiri. Sesuai dengan namanya, aksi sederhana, karena menurut saya memang mudah dilakukan.
Tian Lustiana mengatakan…
Banyak hal kecil & sederhana yang bisa kita lakukan ya untuk atasi perubahan iklim yang selama ini terjadi, udara jadi panas banget ya beda sama 10 tahun lalu
Rach Alida Bahaweres mengatakan…
Mba, keren sekali ya kalau bisa ikutin tantangan 7 hari itu. Lama lama jadi terbiasa berbuat baik seperti ini. Dan wawasan sosialisasi ini harus tetap kita sampaikan ke masyarakat biar makin banyak yang bertindak ya
gustiyeni mengatakan…
Serasa tertampar hiks hiks karena saya sukaa beli minuman kemasan. Air putih pun suka yg botol botol kemasan minum langsung habis so sampah bool kami banyak.

Bismillah mulai berubah demi Lingkungan yang lebih baik.
nchie hanie mengatakan…
7 aksi yang simple sebenrnya, tapi kadang suka khilaf akutu. Semoga masyarakat diberikan kesadaran, kalo dilakukan konsisten dan babarengan insyallah akan ikut partisipasi dan turut kontribusi untuk bumi tercinta kita yaaa.
lendyagassi mengatakan…
Perubahan cuaca yang mendadak ini memang tampak tidak menyenangkan. Jadi terkadang lebih memilih dirumahaja daripada keluar rumah untuk aktivitas yang kini bisa dilakukan secara online. Dan banyak hal-hal kecil yang bisa kita djadikan sebaga kebiasaan baik untuk menanggulangi cuaca ektrim, Semoga langkah kecil ini bisa membantu bumi menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali hingga anak cucu kelak.
Eni Rahayu mengatakan…
14. Aduh ngeri sendiri nih setiap membahas mengenai perubahan iklim. Memang perlu banget kesadaran dan kepedulian dari masing-masing pihak terutama dari diri kita sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Wah tipsnya bisa nih diterapin dirumah
Naqiyyah Syam mengatakan…
benar banget ini mulai deh dari diri sendiri dan mengajak orang sekitar kita, hemat listrik dan sayangi bumi agar perubahan iklim secara ekstrim tidak terjadi ya
Dewi Rieka mengatakan…
Bagus banget nih program tujuh harinya hemat energi, jadi pelan-pelan membiasakan diri untuk hemat energi dan sumber daya, walaupun kecil berarti untuk iklim..
www.grandysofia.com mengatakan…
wiiiih mantap juga mbaaa dengan dibuat perhari gini ini tuh kita jadi dapet yaaa semangat untuk memperbaiki kondisi bumi ini yg udah semakin kerasa ngga karu-karuan deh iklimnya. Aku masih belum bisa sih kalau Sabtu tidak ada setel TV hihi, justru weekend waktunya leyeh2 depan TV. Tapi ini challenge jd kudu semangat
Keren ini mb programnya. Lebih kerasa progresnya ya kalo sistemnya dibuat kayak gini. Semoga semakin banyak program keren untuk menjaga alam dan bumi kita yang indah ini
echaimutenan mengatakan…
Saiki awakmu ndek mdi seh. Tapi emang bagus programnya, bukan cuma sehari dua hari tapi berkelanjutan. Aku juga jarang kemasan kebayang banyaknya sampah tiap harinya gimana. Biar perubahan iklim bisa teratasi
K. Niken mengatakan…
That's why aku melipir ke desa. Setelah puluhan tahun tinggal di kot abesar dan jarang lihat pepohonan nan asri, sekrang di desa, dimana-mana banyak pohon hehehe
Febrianty Rachma mengatakan…
iya betul bnnget, klau bukan kita siapa lgi yang akan menjaga ya