Pengalaman Berbuka Puasa Saat Perjalanan Mudik dengan Bus Rosalia Indah

Berpuasa Saat Melakukan  Mudik Lebaran (tulisanfebri 307) 

Perjalanan mudik kali dari kota domisili di Tangerang menuju kota kelahiran Malang memang saya lakukan lebih cepat dari sebelumnya. Saat melakukan perjalanan ini, saya lakukan H-13 dikarenan menyesuaikam jadwal kepulangan mas Gav (anak pertama yang harus dijemput dari asrama tempatnya bersekolah. 

Perjalanan mudik kali ini, lebih awal dan terhitung 2 minggu sebelum lebaran, jadi saya mendapatkan tiket yang dengan harga normal seperti biasanya yaitu Rp 560.000 untuk seat first class bus Rosalia Indah. Eits dengan catatan harus membeli tiket 2 mingguan sebelumnya membeli tiket 2 mingguan sebelumnya supaya kalian dapat seat sleeper ya, jumlahnya cuma 2 dalam satu busnya ini sehingga menjadi rebutan para penumpang perjalanan Tangerang Malang selama 14 Jam ini. 

Bulan Ramadan ini adalah bulan mulia dimana setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa, pun dalam perjalanan kali ini yang tetap saya tempuh dengan melakukan ibadah puasa. Sayang aja gitu kalau ga puasa, toh bus nya pun sangat nyaman sehingga tidak ada alasan bagi saya untuk membatalkan puasa saat dalam perjalanan mudik ini.  

Dari rumah sudah pukul 12.00 Wib dan menunggu sekitar 45 menit hingga bus nya tiba. Trus dilanjutkan dengan rebahan anteng di dalam bus sambil main Hp atau bercanda bareng Devina si mungil anak ketiga yang senantiasa nginthil kemana-mana. Unitnya ber Ac, memiliki selimut, bantal, guling,layar TV dengan lagu koplonya meski cuma beberapa jam. Ditambah gorden yang tertutup rapat sehingga membuat waktu berasa sangat cepat. 

Lalu apa bedanya sih perjalanan mudik Tangerang Malang kali ini dengan sebelumnya? 

Yess, tidak ada  yang berbeda drastis. Hanya saja terdapat pengalamam dan "pemandangan" tak biasa dalam puasa kali ini seperti :

Semua rute dan jadwal tetep sama seperti hari biasa di luar Ramadan. Jadi tidak ada perubahan jadwal baik berangkat ataupun tiba di tempat tujuan.

Banyak penumpang tetap berpuasa sehingga makanan prasmanan yang biasa harus mereka ambil berubah menjadi nasi box yang terbungkis pada box berwarna putih ditambah minuman teh dimasukkan dalam kantong plastik bening untuk dan dijadikan satu ke dalam kresek.  Nah kalau saya, karena tiketnya adalah tiket first class maka mendapatkan tempat makan khusus dan terpisah dari penumpang lainnya. Box makanannya pun berwarna orange tua khas Rosin disertai minuman es teh di dalam gelas cup bersealer.

Oia untuk menu makanan nasi timbel ayam goreng ini sudah saya pilih sebelumnya saat bus masih berada di posisi Kerawang ya. Jadi pas penumpang datang, tinggal duduk menunggu pesanan diantar. Kalau kalian mungkin tidak berpuasa, bisa banget makan di tempat yang ber AC dan minim penumpang karena area ini hanya untuk penumpang firts class yang notabene hanya 2 penumpang pada setiap unit nya. 

PO Bus Rosalia Indah yang disingkat dengan Rosin  ini juga menyediakan makanan takjil di salah satu sudut yang ada di RM Subang. Hal ini tentu saja sangat membantu para penumpang dalam menikmati waktu berbukanya. Bervariasi kudapan yang dijual seperti : risoles, weci/bakwan sayur, lontong, pastel, sus, kolak , jus jambu, jus jeruk dan masih banyak menu takjil seperti pada umumnya. Satunya dibadrol Rp 3000 dan 4000, terdapat charge Rp 500 untuk kantong plastik yang kita terima. Saya pun membeli lengkap jus jambu di cup kecil Rp 5.000 dan juga gorengan 4 biji dengan total harga Rp 19.500. 

Pemandangan ini tidak akan kita jumpai jika melakukan perjalanan di luar Ramadan ya. Sama saat saya bertemu dan merasakan pertama kali naik bus dengan 2 pemberhentian ini. Sama halnya saat saya bertemu dan merasakan pertama kali naik bus dengan 2 pemberhentian ini dalam setiap trip perjalanannya baik arah Tangerang Malang ataupun sebaliknya. Karena resto besar ini sudah menyiapkan banyak menu yang dijual kepada ribuan penumpangnya setiap hari. 

Saat adzan magrib tiba, driver berseragam ini akan memberhentikan unitnya dimanapun berada. Rupanya pak sopir memberikan kesempatan untuk dirinya, pramugara juga para penumpang dalam berbuka. Pemberhentian di pinggir jalan tol ini berdurasi sekitar 20-30 menit sehingga para penumpang sangat leluasa untuk menikmati makanan yang telah dipersiapkan oleh mereka. Untuk penumpang pria, diberikan kebebasan untuk merokok dan turun keluar dari bus. 

Yess setuju banget sih, secara kalau makan dalam perjalanan harus nyaman dan sebisa mungkin menghindari guncangan supaya tidak tumpah dan memudahkan saat melahapnya. Jadi gimana persiapan mudiknya? Aman kan? Tetep ingin puasa? Bisa banget lho, karena naik bus udah nyaman dan tetap dalam perhatian PO saat berbuka dengan pemberhentian bus di pinggir tol Transjawa di sepanjang rutenya. 

Semoga tulisan sederhana ini, mampu menghilangkan rasa penasaran kalian saat suasana puasa Ramadan di perjalanan bagi para penggemar bus dengan penghargaan double decker berpramugara/pramugari terbanyak di tanah air ini. 

***  

Artikel ke 31 setoran minggu pertama bulan April 2023 WAG Blogger Indonesia Traveller Batch 2