Menikmati Makan Siang di Soto Djawa Pak Sukir Pendem Batu

 Soto Kambing Pak Sukir Tegalgondo  Pendem Batu (tulisanfebri362)

KENALAN DENGAN SOTO PAK SUKIR TEGALGONDO PENDEM BATU

Awal pertama kenal dengan soto pak Sukir ini karena diajakin oleh Abah (sebutan untu ayah saya). Yapp dari Abah lah saya tahu bahwa soto pak Sukir ini istimewa dengan semua yang dimilikinya. 

Selepas mengantar sosok ayah yang sibuk jual beli burung yang menjadi hobi sekaligus sumber cuannya. Saya pun meminta Abah untuk makan siang sekaligus, supaya sampai rumah tinggal istirahat. Alhasil, diajaklah saya melipir ke sebuah bangunan sederhana yang terletak di jl Tegalgondo dengan suasana yang masih asri banget. 

Saat saya datang, karena sudah jam makan siang. Tempat ini lumayan ramai didatangi pembeli yang juga datang berbarengan. Ada beberapa meja dan kursi kayu yang berwarna coklat "siap menyambut kami". 

Tempatnya strategis di pinggir jalan yang masih bersebelahan dengan sawah-sawah di sekitarnya, sehingga udaranya pun terbilang cukup asri dan sejuk untuk menjadi teman makan siang itu. Tempatnya teduh dan tidak panas, berlokasi di Jl. Tegalgondo No 105 Pendem Junrejo Batu Jawa Timur. Paling gampang untuk mencarinya adalah dengan patokan area barat belakang UMM yang menjadi kampus swasta terbesar di kota Malang. 

Area parkir terbilang cukup untuk menampung beberapa motor. Sayangnya lahan parkir roda 4 tidak tersedia di tempat makan ini ya. Jadi buat kalian yang mau ikutan icip kalau bisa memakai kendaraan sepeda motor tanpa biaya parkir, karena ga ada kang parkir di sini. 

REVIEW SOTO PAK SUKIR

Sekilas tak ada yang spesial di sini, tetapi saat satu mangkok soto itu tersaji di depan mata hemmm pasti kalian ga akan berhenti menikmati hingga kuah terakhir. Saat datang, kita cukup melakukan pemesanan dan diminta menunggu di kursi untuk selanjutnya memesan minuman yang bisa kita pilih seperti es jeruk, jeruk hangat, es teh, teh hangat ataupun  beragam minuman sachet. Ada pula makanan ringan bocil yang dipajang di etalase. 

Penyajian soto ini lumayan cepat ya, setelah memesan tidak lama kami berdua ngobrol dan Abah telah memilih lauk sebelumnya untuk menjadi teman makan soto berkuah ini. Lauknya memang dijual terpisah. Oia kita bisa request lho, mau sekalian pakai nasi, lontong atau hanya menikmati soto saja. Kalau kami saat itu, jelas pakai soto dengan nasi karena lapaarrrr. 

Yang menjadi istimewa adalah, kompor yang digunakan masih menggunakan arang hitam yang dikipas untuk mengeluarkan api yang dijadikan sumber api dalam menghangatkan kuah soto yang ditaruh ke dalam panci kuali. 

Untuk rasanya, enak ya. Dagingnya empuk, kuahnya berasa dan porsinya cukup mengenyangkan. Sebagai teman makan kalian bisa juga mengambil krupuk yang dijual terpisah. Hingga di ujung waktu kami makan, Abah menyampaikan "iki lho nggawe daging kambing"

Whats, daging kambing yang ga bau amis sama sekali! ga bau kambing dan empuk maksimal. Keren sih yang masak, hingga daging kambing berasa daging sapi dan dijual dengan harga terjangkau. 

Untuk harganya sendiri dijual dengan harga Rp 13.000 per porsi soto kambing  dan lauknya seharga Rp 3.000 untuk satu potong. Kalian bisa ambil sndiri ya mau berapa potongnya, karena nantinya daging itu yang akan di campur dengan satu porsi  yang kita pesan. 

Penasaran? langsung datang ya dan mampir untuk cobain nikmatnya daging kambing tanpa bau di soto pak Sukir yang dijual dengan harga terjangkau ini, cukup 48.000 untuk 2 orang sudah termasuk makan, minum dan krupuk. Terima kasih telah menemani saya kulineran siang itu di Batu Jawa Timur. 

Nah, bagi kalian yang bosen jalan-jalan di Batu Malang dan pengen nongkrong asyik di seputaran kota Solo Jawa Tengah sambil menikmati secangkir kopi, bisa mampir juga ke blog mbak blog mbak Cindi yang mengulas dengan bahasa menarik dan informatif. 

***

Setoran artikel ke 60 , minggu ke satu bulan Agustus WAG Blogger Traveller Batch 2


Komentar

Cuti Sini mengatakan…
Soto tuh emang salah satu makanan favorit. aku saja kalau ke mana-mana suka cari makanan berkuah ini. Apalagi beda daerah kan juga beda gitu soalnya.
Rezky Pratama mengatakan…
nasi soto tambah jeroan mantap
Hermansyah mengatakan…
Lihat keranjang dan pikulan dan cara menghangatkan kuah sotonya yang memakai kuali dan tungku arang terlihat tradisional banget.
Wichan mengatakan…
Kayaknya seger banget itu sotonya, next kalau ke Malang cobain deh.