Menikmati Alun-Alun Kota Batu Di Malam Hari

 Main seru di Alun-alun kota Batu Malam Hari  (tulisanfebri370)

ALUN-ALUN KOTA BATU

Semua gegara adek Devina pengen main ke Playground. Okey, kelar jjs alun-alun kota Malang sekarang saatnya kita travelling tipis ke alun-alun kota Batu yang menjadi tetangga dari kota Malang. Pasti semua pada tahu kan ya kalau kotatif Batu telah memisahkan diri dari kota Malang dan berdiri secara pribadi. Dengan pendapatan  daerah luar biasa dari hasil pariwisata membuat kota Batu menjadi tujuan banyak wisatawan dari berbagai daerah. 

Nah, alun-alunnya sendiri terletak di pusat kota seperti alun-alun pada umumnya. Kalau alun-alun Batu sendiri diapit oleh beberapa tempat umum seperti masjid jami', kantor post, mall, pusat perbelanjaan dan banyak berderet toko-toko dan tempat kuliner di sekililingnya. Untuk alamatnya sendiri ada di Jl, Diponegoro Sisir Kec Batu. Tiket masuknya gratis ya, kita cukup bayar parkir motor saja Rp 2.000. 

Terdapat toilet, kantor pengelola, smooking area, panggung seni, pusat informasi, taman air, loket wahana dan juga playground di tempat yang menyediakan wahana hingga dikelilingi oleh puluhan kuliner ini. 

Masjid Jami' berada di depan alun-alun kota Batu

MENIKMATI ALUN-ALUN BATU 

Saat kami datang, suasana lumayan ramai ya. Jadi tetap waspada dengan barang bawaan berharga kalian. Begitu masuk kita akan disuguhkan parkir motor yang tertata rapi, ada banyak booth kuliner mulai harga Rp 5000 an aja di seberang tempat parkir. Selain kuliner ada pula booth yang menjual aksesoris, pernak-pernik, mainan dan juga oleh-oleh. 

Saya bersama mas Gav dan dek Devina pun datang di malam hari supaya tidak panas dan pas ada moment ke arah Batu. Jadi sekalian lah ya mampir, di wahana yang telah disiapkan dengan free oleh Pemkot Batu ini. 

Area Parkir Motor yang rapi, berhadapan dengan puluhan booth UMKM

1. Kereta Kelinci

Hal pertama yang kami lakukan adalah naik kereta kelinci. Kereta kelinci ini terdiri dari beberapa unit dengan pemilik berbeda-beda. Terbuat dari motor yang dimodif sedemikian rupa dengan 3 rangkaian untuk dapat dinaiki oleh  sekitar 10an orang. Harganya Rp 10.000 free untuk balita ya. 

Kami dibawa berkeliling di area seputar alun-alun dengan musik yang di setel mengiringi selama perjalanan. Lumayan lama muter-muternya jadi harga segitu udah worth it banget.

Pose Dulu Sebelum Berangkat 

2.  Foto bersama 

Ini adalah adegan yang disenangi oleh adek Devina. Di mana ada 3 orang menggunakan kostum tokoh kartun karakter anak-anak. Untuk anak perempuan ada Elsa dengan baju khas birunya dan robot transformer untuk meyambut tamu kecil laki-laki. Jelas, adek Devina memilih Elsa dengan mengisi kotak seikhlasnya. 

Gini aja dia udah seneng lho, bisa foto dan dipeluk oleh toko kartun idolanya. Oia, background fotonya pun adalah bangunan yang dibentuk menyerupai apel dan juga strawberry yang menjadi buah khas daerah dingin. 

3. Bianglala (Ferris Wheel / Marry Go Round)

Adalah salah satu tempat yang menjadi pusat dan ikon di kota Batu ini. Wahana ini berbayar ya, dan harus antri dengan pengunjung lain saat menaikinya. Sayangnya saat kami datang, permainan ini sudah tutup, sehingga kami hanya bisa berfoto di depannya saja. Saat nyala dan beroperasi, dari kejauhan akan terlihat lampu warna-warni yang mengitari bianglala ini. 

4. Air Mancur (Taman Air)

Ada 2 titik air mancur di sini. Semuanya memiliki keindahan masing-masing. Air mancur ini memiliki jam operasi ya. Sehingga kita hanya bisa melihatnya saat jam nya masih aktif. Dengan memiliki 3 apel di atasnya membuat air mancur ini berkata "seolah-olah air mancur ini memang milik kota Batu dengan apel yang menjadi ciri khasnya"

Air Mancur Dengan Tiga Buah Apel di atasnya

5. Play Ground 

Lagi-lagi ke alun-alun Batu hanya untuk main ke Playground. Ada playground yang tertata rapi di sudut alun-alun ini. Ada prosotan besar dengan berbagai macam vaiasianya menghias sudut playground berpagar ini. Masuk ke area ini diwajibkan untuk melepas alas kaki ya, sehingga tidak mengotori area umum ini. 

Adek Devina antusias banget main ke sini, berlari ke sana kemari karena memang dia menginginkan bermain playground dari rumah. Jadi memang di sudut inilah yang membuat dia happy dan seneng. Saya dan mas Gav, cukup duduk menunggu di ujung playground sambil melihat dan tetap mengawasi bocah cantik ini. 

6. Foto di Banyak Spot 

Hal ini menjadi moment yang membahagiakan bagi kami, kita bisa berpose bersama di bagian tempat yang menjadi ciri khas kota Batu. Adek Devina sendiri berfoto di atas patung kelinci mini, masih ada patung berbentuk susu sapi dalam botol, strawberry, apel, wortel dll. 

Okey, puas muter-muter kami pun beranjak pulang karena memang sudah ada pemberitahuan juga dari speaker yang menginfokan bahwa tempat publik ini akan segera ditutup dalam 10 menit ke depan (pukul 22.00 wib). Sudah ada beberapa petugas yang membawa alat kebersihan untuk menyapu dan siap menyulap tempat yang diresmikan oleh walikota Batu bapak Edi Rumpoko ini terlihat rapi dan nyaman kembali untuk digunakan. 


Jadi gimana? Tertarik bukan berkunjung ke tempat yang ga pernah sepi ini. Saya pun excited meski sudah beberapa kali datang ke alun-alun kota Batu ini.  Apalagi saat berada di kota domisili Tangerang, alun-alun kotanya hanya berupa lahan lapang saja yang difungsikan untuk nongkrong dan ngobrol. Selain menikmati kuliner Tangerang yang memang beberapa ada yang memanjakan lidah dan bisa jadi referensi. . 

Makanya waktu pulkam ke Malang, jadi pengen bisa ngerasain nikmatnya healing tipis-tipis sembari menikmati udara dingin yang membuat rindu untuk segera menikmati masa tua di kota kelahiran. 

***