Manisnya Moment Di Balik Kebun Wakaf Produktif Prudential Di Subang




BAHAGIA BISA ME TIME DENGAN PIKNIK BARENG TEMAN 
"Hallo kakak, selamat ya anda terpilih untuk mengikuti trip ke Subang bareng Prudential" begitulah kira-kira isi chat WA bahagia yang membuat saya tidak berhenti tersenyum dan bersyukur. Udah ga sabar rasanya saya pengen jalan jalan ke Subang bareng 15 teman yang lain. 

Yeayyy akhirnya hari yang dinanti pun tiba, saya teramat excited dengan ajakan Prudential kali ini. Sudah ga sabar nungguin hari H yaitu Sabtu tanggal 9 Maret 2019 dengan meeting point di Kota Kasablanka Mall terbesar di Jakarta Selatan. Ehh ternyata di dalam mall yang sekaligus menjadi  perkantoran itulah terdapat bangunan megah yang bernama Prudential Center.

Tepat pukul 06.30 WIB, mobil elf putih berjumlah 4 unit pun mendarat cantik di hadapan saya dan teman-teman cantik dari komunitas muslim lifestyle Indonesia Dream Co. Mobil yang nyaman tersebut bersiap membawa kami piknik rame-rame ke Subang 😅 apalagi di dalam mobilnya ada banyak colokan yang pasti kami butuhkan sebelum "berperang" pastinya. 


Perjalanan pun kami tempuh dari Jakarta ke Subang sekitar 5 jam.Tapi karena saya dan teman-teman dasarnya memang tukang jalan dan merasa happy, jadinya ya ga sadar karena tahu-tahu kami sampai di lokasi piknik yang membuat weekend kali itu berasa banget manfaatnya. 

Aroma kebun dan suasana pedesaan sudah terasa, saat mobil ber plat D yang membawa kami ini memasuki jalan yang terjal dari desa ke  desa. Hingga sampailah saya pada kebun luas yang banyak ditanam nanas setelah melalui perjalanan yang berliku. "Emm pasti ini kebun yang jadi tujuan piknik kami kali ini"

KEBUN PRODUKTIF WAKAF PRUDENTIAL
Akhirnya, tebakan saya pun tidak salah. Karena tidak jauh dari kebun nanas itu, saya melihat gapura besar putih dan menandakan selamat datang pada perkebunan wakaf Dompet Dhuafa. 



Lho kog ada dompet dhuafa? jadiii, seperti ulasan di artikel sebelumnya kan sudah tertulis jelas bahwa Dompet Dhuafa sebagai salah satu Nadzir yang bertugas mengelola uang wakaf yang berasal dari manfaat premi asuransi prudential syariah yang diwakafkan oleh para nasabahnya. Nah, di perkebunan produktif inilah dana tersebut disalurkan. 

Mau tahu saya ngapain aja di kebun wakaf produktif tersebut? keseruan acara bagaimana? terus dikelola untuk apa saja? baca terus ya genks sampai habis 😅

Yuk lanjutin, jadi di acara yang bertema "WE DO GOOD CAMP" bener-bener niatnya hanya untuk hafe fun saja di kebun yang menjadi perwujudan wakaf dari prudential syariah ini. 



Di awal kedatangan, kami diajak menikati makan siang menu Sunda dibarengi iringan lagu-lagu khas tanah Pasundan ini. Setelah selesai makan dan ishoma kami mendengarkan sekilas penjelasan dari Mas Bobby yang menjadi perwakilan dari Prudential. "Acara ini, sebenarnya lebih ke fun aja sih. Kami dari Prudential ingin memperkenalkan kebun wakaf produktif yang menjadi salah satu penyaluran dana wakaf dari manfaat premi para nasabah asuransi prudential syariah"

Hemmm pastinya dong mas, dalam hati saya kala itu. Next, acarapun dilaknjutkan oleh demo cooking class diajarkan oleh influencer sekaligus pelatih yoga Lisa Namuri bagaimana mengemas buah naga dan pisang menjadi satu hidangan pencuci mulut yang endeus dari warna dan penampilannya. 



Lanjut ke acara berikutnya, ini nih yang membuat saya bertambah happy yaitu diajakin wisata petik buah naga secara langsung dari pohonnya. Dan sebelumnya kostum tani pun harus terpakai dengan sempurna, karena hujan jadi saya dan teman-teman memakai jas hujan lengkap dengan celemek putih, juga topi tani yang khas dan dibekali keranjang dan gunting buah naga, yang mirip berbentuk tang kecil itu.

"Jadi, buah naga itu harus digunting dari pangkal yang masih nempel dari cabang pohonnya" begitulah kata mas petugas dari Dompet Dhuafa yang membawa kami menyusuri ujung kebun naga yang luasnya 2 hektar ini 😎. Jadi ada 1 hektar untuk buah naga merah dan 1 hektar untuk buah naga putih. 



Nah, buah naga antara 1 pohon dengan pohon lainnya berjarak kurang lebih 1 meter. Oia buat teman-teman yang belum tahu bagaimana pohon buah naga, yuk simak terus penjelasan saya. 

Buah naga itu berada di atas batang pohon yang berwarna hijau. Berasal dari bakal bunga yang masih mungil tumbuhlah ia  mekar selama 20 hari. Kemudian, setelah 33 hari dari mekarnya bunga itu akan membentuk buah naga yang sudah dan siap panen. 

Buah naga nya ada di atas, dan pastinya lahan bawah kan kosong, dimanfaatkan untuk tumbuhnya buah nanas di sekitaran bawah dekat pohon naga. Jadi ada total 1000 pohon buah naga merah dan 1000 pohon buah naga putih yang sementara ini dikelola oleh Dompet Dhuafa Indonesia Berdaya. 

WAKAF PRODUKTIF MEMBAWA MANFAAT UNTUK BANYAK ORANG 

Sambil menjalani keseruan memetik buah naga merah yang menjadi ikon dari kebun produktif ini. Saya pun mengajukan banyak pertanyaan dalam suasana gerimis itu, iya pertanyaan yang membuat rasa penasaran saya untuk kepoin lebih dalam bagaimana keberadaan kebun yang total luasnya 10 hektar itu bisa memberikan manfaat kepada banyak orang termasuk petani, pengelola maupun pembeli. 

Seluas itu memang tidak semuanya diberdayakan menjadi kebun buah naga merah dan buah naga putih ada juga space lahan yang disiapkan untuk buah pepaya, jambu kristal dan nanas. Oia satu lagi ada juga lahan yang dikhususkan untuk area pemeliharaan domba yang dikelola juga oleh Dompet Dhuafa. 

Biasanya domba-domba itu dijual dan digunakan untuk melayani para pewakaf yang berniat kurban melalui Dompet Dhuafa. Sementara untuk buah naga sudah ada pengepul yang menerima hasilnya, sebelum akhirnya dikirimkan ke pasar modern di area Jabodetabek. 



Tetapi untuk buah nanas ini, lebih banyak sebagai bahan utama pembuatan selai yang dikirimkan ke salah satu pabrik selai yang ada di Tangerang. Wedewh Tangerang-Subang ya ternyata ada si buah kuning yang menjadi andalan dan idola banyak orang 😍.

Ada sekitar 30 orang petani yang tergabung dalam gerakan Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa di kebun ini. Iya Indonesia Berdaya adalah program yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa yang bertujuan untuk membebaskan aset-aset yang tidak produktif menjadi lahan yang memberikan banyak manfaat jika keberadaannya digarap dan dimanfaatkan maksimal. 

Petani kebun ini diambil dari masyarakat sekitar yang ada di daerah sini saja, pastinya dengan adanya kebun wakaf produktif sejak 2014 ini banyak membawa perubahan ekonomi bagi para pekerjanya. Belum lagi kini, kebun wakaf produktif ini dijadikan daerah wisata alam oleh pengelolanya yaitu Dompet Dhuafa. 

Makanya ya, ga heran banyak fasilitas yang sengaja disiapkan untuk memanjakan pengunjung yang ingin mendapatkan suasana berbeda dari liburannya bersama keluarga. Apa saja fasilitasnya? Ini dia, semoga bisa menjadi rekomendasi ya buat teman-teman yang bosan dengan suasana mall yang begitu-begitu saja. 


  1. Ada Musholla dan tempat wudhu yang bersih dan nyaman dari ayaman bambu yang membuat suasana pedesaannya dapat banget. Sudah ada sajadah, sarung dan mukenah yang tertata rapi lho.
  2. Ada kamar mandi yang airnya bersih dan bening dengan mengalir deras dari kran, sudah disiapkan juga dispenser sabunnya yang membantu pengunjung mencuci tangan. Iyalah ya secara ini dekat dengan pegunungan yang pasti menghasilkan air yang tidak diragukan lagi.
  3. Ada gazebo panjang yang bisa digunakan sebagai hall atau ruang pertemuan lesehan juga berfungsi sebagai tempat makan jika ada tamu rombongan datang. Meskipun beratapkan bambu namun suasana nyaman nya dapat banget, karena di situ juga dihiasi oleh kain putih dan daun-daun an artificial yang membuat lahan panjang itu tampak instagramable. 
  4. Tidak jauh dari gazebo panjang ada 4 rumah bambu yang eye catching yang sengaja disiapkan untuk para tamu yang ingin menginap. Semacam villa kecil lah ya dengan rumah panggung, lengkap dengan perlengkapan tidur dan kamar mandinya yang bisa kita sewa untuk melengkapi kegiatan liburannya.
  5. Ada spot foto gapura kayu yang sengaja dihias dari buah naga dan buah nanas juga kursi untuk duduk berfoto diri manjahh. 
  6. Ada spot tempat memanah yang sudah disiapkan oleh Dompet Dhuafa selaku pengelola dengan baik. Jadi bisa kita bayangkan dong, bagaimana memanah di tempat sejuk dengan bacground pegunungan dan kebun buah naga. Gimana sejuknya? dan bagaimana keunikan tempat ini.
  7. Ada 2 ayunan putih yang sengaja disusun berbaris denga ketinggian berbeda untuk memudahkan anak-anak merasakan spot foto ini juga. Tentunya masih berlatar belakang gunung dan kebun buah naga. Wow kan.
  8. Ada juga gubuk mungil untuk mendisplay hasil kebun disertai timbangan dan meja nya untuk melayani tamu yang ingin membeli buah naga yang rasanya manis dan seger ini. 
  9. Tempat pelataran parkir, sudah pasti luas dong ya. Karena tempat ini ke depan akan semakin banyak dikunjungi oleh para tamu yang ingin mengenal lebih jauh kebun wakaf produktif ini dan juga merasakan wisata petik buah secara langsung.
  10. Ada juga lho gazebo-gazebo kecil yang mengelilingi tempat ini. Biasa digunakan para pengunjung untuk ngobrol santai dan merasakan sejuknya udara pegunungan. 
Gimana? masih kurang puas dengan penjelasan saya, cuss klik video ini ya untuk tahu bagaimana indahnya kebun wakaf produktif yang digagas oleh Dompet Dhuafa yang bekerjasama dengan asuransi Prudential Syariah ini. 

Siapa tahu, teman-teman bisa terinspirasi dan kepengen berkunjung ke Desa Cirangkong Subang Jawa Barat ini bersama teman atau keluarga untuk seseruan melepas lelah. Tenang, tidak ada biaya tiket masuk kog selain kita membayar sendiri hasil buah yang telah kita petik sendiri 😅.


Yuhuuu, udahan ahh ngomongin fasilitasnya dan manfaat kebun produktif wakafnya ini. Sudah jelas lah ya, di kebun yang masih membutuhkan banyak reseller lagi dalam proses penjualan hasilnya ini membuat saya tidak henti-hentinya bersyukur atas keindahan alam yang ditorehkan oleh Allah pada desa yang kini menjadi desa wisata Subang ini. Kabupaten Subang yang kini mulai terkenal dengan 15 wisata alamnya, salah satunya di kebun produktif Cirangkong Subang ini. 

Puas memetik buah naga merah yang menjadi sasaran "korban" saya sore itu, saya pun menimbang  dan membawanya ke mobil untuk persiapan pulang. Ada sekelompok mahasiswa IPB juga lho yang membantu proses penjualannya. Tuh kan, makin bertambah manfaatnya lagi. 



Karena ternyata di kebun wakaf produktif ini juga menjadi media pembelajaran para mahasiswa yang berfokus pada pertanian dan hasilnya ini untuk melihat dan mempraktekkan langsung bagaimana proses pemberdayaan hasil kebun buah naga merah putih atau buah nanas, pepaya dan jambu yang menjadi komoditas unggulan lahan wakaf produktif ini. 

PULANG DENGAN MANISNYA MOMENT DI KEBUN WAKAF PRODUKTIF
Oke, waktu usai dan saatnya kami pun harus segera pulang. Ga berasa menikmati waktu beberapa jam di tempat yang dingin ini membuat saya dan teman-teman merasakan kegembiraan tersendiri. 

Tidak lupa pastinya berfoto ramai ramai dan seru-seruan dengan kamera dan juga alat perekam video untuk mengabadikan manisnya sekilas moment yang ada di kebun wakaf produktif ini. 

Secara ya, kapan lagi bisa foto loncat dan berpose foto lari-larian di lahan yang luas dan pastinya bikin kebersamaan bareng teman atau keluarga makin semarak. Oia, special thanks buat Prudential, yang sudah ajakin saya dan teman-teman piknik manis ala blogger. 



Jujur, saya pun ga akan menginjakkan kaki di Subang dan merasakan sejuknya hawa pegunungan jika tidak diajak jalan seru begini 😫. Dan yang pasti saya tidak akan merasakan manisnya moment kebersamaan bersama teman-teman buat seseruan bareng di lahan yang penuh buah naga manis ini.

Jadi, gimana? udah ga ragu lagi kan ya dimana Prudential Syariah mengalirkan dana wakafnya? Iya dana yang diambil dari manfaat premi para nasabahnya yang mewakafkan sebagian hasil manfaat preminya, seperti campaign Prudential Wakaf yang sedang digemborkan Prudential We Do Good ya. 

Secara dengan berwakaf pahala amalannya tidak akan hilang sampai kapanpun selama masih digunakan dalam jalan kebaikan untuk banyak umat. Terimakasih juga buat  teman-teman sudah baca tulisan sharing ringan ala Febri, semoga bermanfaat ya dan sehat selalu.































































Komentar

Sapa Dunia mengatakan…
Acaranya seruuu pengin ke sana lagi
Lia Lathifa mengatakan…
Asik banget perjalanan wisata buah di kebun buah Dompet Dhuafa ini ya kak. Bener-bener bikin fun
Adriana Dian mengatakan…
Iiihhh, seru banget yaaaaaaa. Apalagi bisa bawa pulang buah naga hasil panen sendiri. Eh ada aku pula di vlognyaaaa. Aseeeeek. Besok kalo ketemu mepet mepet lagi ah, biar masuk vlognyaaaa :p
Farichatuljannah mengatakan…
Wahhh keliatan banget yg main pada happy semuahhh yahhh . Btw hari gini buat wakaf gak harus kaya raya dulu yahhhh bekal asuransi syariah prudential yg kita punya juga bisa berwakaf
Lia Lathifa mengatakan…
Alhamdulillah ya kalau saja semua masyarakat faham manfaat wakaf, semoga semakin banyak yg tertarik untuk bersama ambil bagian seperti perkebunan ini
Jalan-Jalan KeNai mengatakan…
Jadi semangat untuk berwakaf kalau begini. Sekalian deh jadi nasabah Prudential
Helena mengatakan…
Kece amat sik piknik ke kebun buah naga hasil wakaf. Mau dong ikut berwakaf di sini. Gimana caranya, mbak?
nitalanaf mengatakan…
Weh asyiknyaaa... jalan2 ke kebun buah gini pastinya adem ya, sembari kulineran khas Sunda di gazebo. Panen buah nanasnya ternyata juga diborong sama pabrik selai ya. Keren ya Pru punya program sehebat ini.
Febrianty mengatakan…
Pastinya, iya main main sambil petik naga lagi ya mas hehe
Febrianty mengatakan…
Ahahaha, semoga kapan-kapan bisa jalan bareng lagi kita dan ada yang angkut produktif ya blogger yang hobi jalan kayak kita ini xixi
Febrianty mengatakan…
Nah pasti happy dong mbak hehe, iya ga harus nunggu kaya udah bisa wakaf dengan premi asuransi prudential ya mbak xixi
Febrianty mengatakan…
Aamin YRA, semoga semakin banyak yang tergerak untuk ikut berwakaf di kebun ini ya mbak xixi
Febrianty mengatakan…
yuhuu yuk sekalian nyusul gabung hehe
Febrianty mengatakan…
Jadi nasabah Prudential, trus manfaat preminya tinggal diatur sebagian dibagi ke keluarga dan sebagian untuk berwakaf
Febrianty mengatakan…
Iya MIss, pastinya adem dan jadi tahu program wakafnya Pru ya. Iyess bener banget diborong pabrik untuk selai ternyata ngambil buahnya dr Subang hehe
Ali K mengatakan…
Wah lengkap banget kebahagiaan